Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Pengelola bandar udara, PT Angkasa Pura II, akan menutup penerbangan untuk pesawat komersial di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur dan Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat pada Jumat, 24 April 2015.
Penutupan tersebut sehubungan akan dioperasikannya kedua bandara internasional tersebut untuk tamu Konferensi Asia Afrika Ke-60 yang akan berangkat dari Jakarta menuju Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga :
PM Mesir: Asia Afrika Masih Utang pada Palestina
Baca Juga :
Menanti Dampak KAA 2015 bagi Dunia
"Memang kami memberikan catatan bagi penumpang yang menggunakan pesawat komersial dari Halim itu ada kemungkinan terlambat, karena kami memprioritaskan pesawat-pesawat yang dari tamu KAA," ucapnya
Menurut dia, keterlambatan jadwal penerbangan bisa sekitar 30 menit, satu jam hingga dua jam. "Yang menggunakan Halim harus mempersiapkan diri," tutur Budi.
Meski demikian, Budi akan memberikan pelayanan terbaik terhadap tamu-tamu negara, delegasi Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 yang akan diselenggarakan 21-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung mendatang.
"Kami berkomunikasi intens dengan koordinator peringatan KAA ke-60, Pak Luhut Panjaitan," kata Budi.
Budi mengatakan, Angkasa Pura II selaku operator bandara akan menggunakan tiga bandara untuk menyambut tamu KTT-AA. Ketiga bandara yang akan digunakan adalah Soekarno-Hatta, Cengkareng, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur dan Husein Sastranegara di Bandung Jawa Barat.
"Tiga bandara internasional ini memiliki fungsi-fungsi sendiri di dalam KAA. Halim akan didatangi banyak tamu," ujar Budi.
Menurut Budi, Bandara Halim akan digunakan untuk menyambut kedatangan tamu-tamu negara yang menggunakan pesawat khusus. Tamu yang menggunakan pesawat komersial akan dilayani di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Di Halim tadi malam sudah masuk satu pesawat. Besok akan bergiliran secara bergantian kedatangan pesawatnya," ujar Budi. (art)
Halaman Selanjutnya
Menurut dia, keterlambatan jadwal penerbangan bisa sekitar 30 menit, satu jam hingga dua jam. "Yang menggunakan Halim harus mempersiapkan diri," tutur Budi.