Kendaraan Pengguna Solar Subsidi Akan Diatur

Selasa, 14 Juli 2015 - 19:07 WIB
Oleh :
Sisa Kastil Batavia, benteng VOC yang kini jadi pangkalan truk.
Sisa Kastil Batavia, benteng VOC yang kini jadi pangkalan truk.
Sumber :
  • Dody Handoko
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Kepala BPH Migas, Andy Noorsaman Sommeng, Selasa, 14 Juli 2015, menyarankan agar Kementerian Perhubungan membuat kebijakan baru, terkait konsumsi BBM jenis solar bersubsidi.


Berdasarkan data BPH Migas, total konsumsi solar per tahun yang sekitar 13 juta kiloliter, ternyata didominasi penggunaannya oleh kendaraan darat, dengan 12 juta kiloliter atau sekitar 96 persen.


"Kuota solar kebutuhan tertinggi untuk transportasi, yang terbesar itu transportasi darat," kata Andy. Kendaraan darat yang terbanyak adalah truk, bus, dan angkutan umum.
Baca Juga :
Subsidi Solar Sudah Sepantasnya Dicabut


Baca Juga :
Ditpolair Polda Sumsel Ringkus Tiga Pembajak Solar
Sementara itu, kendaraan angkutan massal seperti kereta api, hanya menggunakan sekitar 220.000 kiloliter per tahun. Padahal, kereta dapat membawa lebih banyak penumpang, untuk setiap perjalanan.

Baca Juga :
Mitsubishi Siap Luncurkan 8 Truk Terbaru

Demi efisiensi solar bersubsidi, BPH Migas meminta Kemenhub mengatur jenis kendaraan, yang layak menggunakan solar bersubsidi. "Contohnya mobil pelat kuning diatur. Masa mobil seperti taksi pakai AC disubsidi," katanya.


Andy mengatakan, usul itu sudah disampaikan dalam bentuk surat kepada Kemenhub. "Saya sudah komunikasikan dengan Pak Jonan (Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan)," katanya.

Halaman Selanjutnya
Andy mengatakan, usul itu sudah disampaikan dalam bentuk surat kepada Kemenhub. "Saya sudah komunikasikan dengan Pak Jonan (Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan)," katanya.
Halaman Selanjutnya