Sumber :
- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) akan menerjunkan tim khusus untuk menyelamatkan anak-anak korban kekerasan intoleransi beragama di Tolikara, Papua.
Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, mengatakan tim akan fokus bekerja untuk menyelamatkan anak-anak dari rasa trauma dan ketakutan dampak dari penyerangan yang dilakukan sekelompok orang ke Musala saat pelaksanaan Salat Idul Fitri di Tolikara.
"Langkah awal kita selamatkan dulu anak-anak yang jadi korban, kita identifikasi berapa banyak anak," kata Arist, Minggu 19 Juli 2015.
Arist menambakan, setelah mendapatkan data jumlah anak korban kekerasan, tim Komnas PA akan berusaha mencari jalan keluar untuk menyembuhkan anak-anak dari rasa trauma yang mereka alami. "Bagaimana caranya anak yang mengalami trauma itu dapat kita sembuhkan, itu dulu yang kita lakukan," ujar Arist.
Meski anak tidak langsung mendapatkan kekerasan fisik dari kelompok penyerangan, namun, menurut Arist, kekerasan yang terjadi di Tolikara sangat berdampak pada anak.
Baca Juga :
Pemerintah Diminta Tak Diskriminasi Umat Islam
"Kami akan lakukan investigasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pihak kepolisian, dan juga komisi perlindungan anak di Papua untuk melakukan investigasi terkait pecahnya peristiwa tersebut,"ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami akan lakukan investigasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pihak kepolisian, dan juga komisi perlindungan anak di Papua untuk melakukan investigasi terkait pecahnya peristiwa tersebut,"ujarnya.