VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Malaysia, Datuk Sri Mohammad Najib Tun Haji Abdul Razak, sepakat untuk menyelesaikan kasus Ambalat melalui meja perundingan, bukan dengan cara perang.
"Presiden SBY sudah berbicara dengan PM Malaysia, dan sudah ada kesepakatan untuk kedua negara menahan diri," kata Juru Bicara Presiden, Dino Patti Djalal di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu 14 Juni 2009 malam.
Pemerintah dan angkatan bersenjata Malaysia, kata Dino, telah menyatakan akan menghentikan provokasi dan segera melanjukan perundingan untuk menyelesaikan masalah Ambalat.
"Sudah ada kesepakaan tertinggi dari kedua pemimpin negara. Bulan Juli mendatang, perundingan akan dilanjutkan. Kedua pemimpin negara dan para diplomat akan merundingkan kasus ini secara lebih serius," tambah dia.
Menurut Dino, Presiden SBY sangat serius menanggapi kasus ini, sehingga setap tiga bulan sekali, delegasi kedua negara bertemu dan membahas setiap perkembangan yang terjadi. "Yang terpenting adalah saling menahan diri. Memang harus diakui bahwa Malaysia sering bermain kucing-kucingan di Ambalat," lanjutnya.
Yang membuat masalah Ambalat menjadi rumit, menurut Dino, karena lokasi yang disengketakan bukan pulau, tetapi wilayah teritoral (blok) yang lokasinya di tengah laut. "Indonesia siap untuk memertahankan Ambalat," tegas dia.
Sementara, mengenai masalah perbatasan darat antara Indonesia dan Timor Leste, menurut Dino, sampai dengan saat ini, perundingan telah mencapai 97 persen. “Hanya sekitar tiga persen yang belum diselesaikan. Tetapi perlu ada dorongan supaya tim teknis bekerja lebih giat,” kata dia.
Mengenai penyerobotan tanah seluas kurang lebih 1094 hektar di diwilayah Desa Naktuka, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang oleh warga Distrik Oecusi, Timor Leste, menurut Dino, sampai saat ini, pihaknya belum menerima laporan.
Malaysia mengklaim Ambalat sebagai wilayah kedaulatannya berdasarkan peta sepihak yang dibuat Malaysia pada 1979. Peta sepihak itu tak hanya memicu sengketa dengan Indonesia, tapi juga peta itu negara tetangga Malaysia lainnya yakni Singapura, Vietnam, Filipina, dan Brunei Darussalam.
Sengketa Ambalat memanas ketika kapal Perang TNI Angkatan Laut, KRI Untung Surapati-872 menghalau kapal perang milik Tentara Diraja Laut Malaysia, KD Yu-308 di perairan Blok Ambalat pada Senin 25 Mei 2009.
Sedangkan sengketa perbatasan dengan Timor Leste, negara bekas provinsi RI ke 27 RI mengklaim tanah seluas lebih dari 1.069 meter persegi di wilayah Desa Naktuka Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Teggara Timur. Timor Leste mengklaim tanah kaya tambang dan subur itu sebagai bagian dari Distrik Oecusi.
Laporan: Jemris Fointuna|Kupang
Baca Juga :
Equestrian All Star Tour 2024 Segera Digelar, Ajang Pengembangan Atlet Berkuda Indonesia
VIVA.co.id
28 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selain bangunan rusak akibat gempa, dilaporkan ada warga Garut yang luka karena tertiban reruntuhan puing bangunan.
Ada deretannegara yang memiliki Angkatan Udara paling kuat di tahun 2024. Dalam daftar tersebut, Amerika Serikat (AS) masih menunjukkan dominasinya atas negara-negara ini
Mayjen Gadungan Nekat Masuk Markas TNI, Fakta-fakta Penyebab Tewasnya Polisi di Mampang
Nasional
28 Apr 2024
Selain berita soal Mayjen gadungan dan penyebab tewasnya polisi di Mampang, ada pula berita terkait Prabowo masuk jajaran terpopuler Kanal News VIVA, Sabtu kemarin.
ASEAN adalah organisasi atau perhimpunan bangsa-bangsa di Asia Terdapat 11 negara yang menjadi anggota ASEAN. Dari kesebelas negara di ASEAN ada yang berbetuk Republik.
Ratusan Polisi di Lombok Kawal Tabligh Akbar UAS.
Selengkapnya
Partner
Jimmy Jitaraphol Potiwihok yang memerankan Mek adalah seorang siswa yang sangat pintar dan kutu buku. Dia tak banyak teman karena lebih banyak menghabiskan waktu dengan
Mulla Sadra: "Pencarian Kebenaran Dimulai dengan Pengetahuan tentang Diri Sendiri"
Wisata
12 menit lalu
- Mulla Sadra, atau Sadr al-Din Muhammad al-Shirazi, adalah seorang filsuf besar dalam sejarah pemikiran Islam yang lahir pada tahun 1571 M di Shiraz, Persia (sekarang Ir
Ada banyak ungkapan yang dianggap hadis tetapi ternyata bukan yang beredar di masyarakat. Berikut Mindset sajikan 10 ungkapan yang ternyata hadis palsu.
Yayasan Universitas Bandung Diduga Korupsi Dana KIP
Jabar
13 menit lalu
Pemeriksaan terhadap penyelewengan dana KIP ditangani oleh Inspektorat Dikti, yang melakukan pemeriksaan langsung ke lapangan sejak bulan Nopember 2023 lalu hingga April
Selengkapnya
Isu Terkini