Ini Penampakan Markas Pencuri Kayu Pembakar Hutan

Ilustrasi/Aktivitas pencurian kayu di hutan
Sumber :
  • @Sutopo_BNPB
VIVA.co.id
- Kebakaran yang terjadi di sejumlah area hutan di Pulau Sumatera diduga kuat merupakan akibat dari perbuatan para pencuri kayu.


Dugaan itu diperkuat dengan penemuan
camp
atau markas para pencuri kayu pada saat terjadinya bencana kebakaran hutan di Riau tahun 2014.


Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam akun twitternya memrilis sejumlah foto markas para pencuri hutan.


Dalam rangkai foto yang dirilis itu, terdapat rangkaian cerita modus para pencuri kayu melancarkan aksinya.


Ilegal Logging Kayu Papua Masih Marak
Markas pencuri kayu itu ditemukan di hutan Cagar Biosfer Giam, Siak Kecil Riau. Markas pencuri hutan berada di tengah belantara yang sulit dijangkau.

Bahlil Ungkap Miliader Sukanto Tanoto Disiapkan Lahan Untuk Investasi di IKN

Virzha Resmi Menikah dengan Sausan Sabrina, Personel Dewa 19 Ucapin Selamat
Bagai sebuah tempat pengolahan kayu resmi, di markas pencuri kayu itu didapati sejumlah fasilitas dan peralatan pemotong kayu bahkan juga tempat peristirahatan bagi pelaku.

Di kawasan itu berdiri dua bangunan semi permanen berukuran besar beratapkan plastik terpal.


Di sekitar bangunan itu, terdapat berbagai peralatan potong kayu, seperti gergaji mesin dan kapak-kapak dan gergaji papan.


Markas itu sepertinya sengaja dibuat di tepi aliran sungai, hal itu diyakini untuk mempermudah pengangkutan kayu dari dalam hutan ke kota yang berada di hilir sungai.


Sutopo menuliskan, kayu-kayu hasil pencurian dipotong-potong di hutan lalu dibawa keluar hutan dengan sepeda melalui rel atau sungai.


Rel dibuat dengan potongan kayu, sedangkan kereta pengangkut kayu dibuat secara sederhana dengan memanfaatkan sepeda kayuh yang telah dimodifikasi menyerupai kereta dorong.  "Anehnya kayu-kayu ini dapat sertifikat legal di kota," cuit Sutopo, Senin 14 September 2015.


Sutopo menerangkan, pelaku tak hanya mencari keuntungan dari mencuri kayu, lebih besar dari itu, hutan dibakar agar bisa memperluas lahan atau kebun untuk ditanami pada saat musim hujan nanti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya