Sumber :
- Arab News
VIVA.co.id
- Mami (60), kakak ipar Yanto Sugianto (53), salah seorang korban crane jatuh di Mekah, bercerita tentang kronologi anggota keluarganya itu menjadi salah satu korban yang dirawat di rumah sakit karena
crane
jatuh di Masjidil Haram.
Mami dan keluarga besarnya, terutama anak-anak Yanto Sugianto, sempat khawatir saat pertama mendapat kabar, ada peristiwa itu di Mekah.
"Tahunya pertama dari internet, terus keluarga langsung nyari informasi, kita juga terus monitor di televisi, ada muncul nama korban, bukan keluarga kita, kita lega, tapi masih belum dapat info," kata Mami kepada VIVA.co.id di rumahnya di Kelurahan Srengseng, Jakarta Barat, Senin 14 September 2015.
Mami kemudian kerap berkomunikasi dengan adiknya, Arjatmiko Wati (51), istri Yanto. Menurut Mami, Wati menelepon dia pada malam kejadian. Saat itu Wati menangis histeris dan bercerita tentang keadaan Masjidil Haram yang mencekam pada waktu itu.
"Seperti kiamat kecil, sebelumnya gelap, mendung, bandai pasir, halilintar, hujan deras, bersamaan, angin kencang," kata Mami menirukan Wati bercerita.
Saat kejadian, Yanto terpisah dari istrinya. Sesaat setelah kejadian, Yanto sempat mengirimkan foto jarinya yang remuk dan perutnya yang terluka kepada anak-anaknya di Jakarta.
Baca Juga :
Korban Crane akan Menginap di Istana Kerajaan?
Informasi terakhir dari Mekah yang diterima Mami, Yanto dan para korban lainnya, hari Rabu sudah bisa kembali ke pemondokan untuk melanjutkan rangkaian ibadah haji.
Mami berharap, keluarganya bisa kembali dengan selamat, dan bisa menyelesaikan rangkaian ibadah haji.
"Karena itu musibah, kita tawakal aja, yang penting pulang selamat, dan nggak kepisah dari istrinya, kan istrinya bisa ngurusinya nanti, mereka baru sekali naik haji, benar-benar ingin ibadah di sana," kata Mami.
Halaman Selanjutnya
Informasi terakhir dari Mekah yang diterima Mami, Yanto dan para korban lainnya, hari Rabu sudah bisa kembali ke pemondokan untuk melanjutkan rangkaian ibadah haji.