Sumber :
VIVA.co.id -
Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur mendesak polisi mengusut motivasi pembuatan bungkus permen bertuliskan nama Allah. Ketua Umum MUI Jatim Sunarto HS menduga pembuatan bungkus permen itu dilakukan oleh produsen bukan tanpa kesengajaan.
"Yang namanya industri itu kan ada sistemnya. Jadi semuanya seharusnya bisa diawasi, termasuk dalam urusan kemasan permen semacam itu," kata Sunarto, Rabu, 21 Oktober 2015.
Oleh karena itu, menurutnya, kepolisian dalam hal ini Polda Jatim, maupun Polrestabes Surabaya harus mengambil tindakan tegas. Salah satunya dengan memanggil manajemen industri.
"Tujuannya untuk mengetahui motivasi dari pemilik perusahaan mengapa memelesetkan kata 'Ya Allah' menjadi 'Ya Owwoh,'" tuturnya.
Sebab, apabila tindakan tegas tidak segera diambil, Sunarto khawatir tindakan pelecehan atau penistaan terhadap agama tertentu, khususnya Islam akan semakin meluas.
"Misalnya saja yang baru-baru ini terjadi adalah adanya sandal dengan lafaz Allah yang diproduksi di Wringin Anom Gresik,"ujarnya.
Meski demikian, Sunarto berjanji MUI Jatim juga akan melakukan pemanggilan terlebih dahulu terhadap produsen permen itu.
"Kami ingin mengetahui lebih dahulu apa motivasinya? Kalau memang terbukti ingin melakukan penistaan agama, maka polisi harus segera memberikan sanksi pidana," imbuhnya.
Laporan: Januar Adi Sagita (Surabaya).
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Laporan: Januar Adi Sagita (Surabaya).