VIVAnews- Mahkamah Agung (MA) menargetkan akhir 2009 seluruh pengadilan sudah memiliki teknologi informasi. Teknologi tersebut akan membantu proyek transparansi MA.
Demikian dikatakan Ketua MA Bagir Manan usai melantik lima ketua pengadilan tinggi (PT) di gedung MA Jakarta, Selasa 23 September 2008. Kelima ketua PT tersebut adalah Ketua PT Pekanbaru Mahdi Soroinda, Ketua PT Gorontalo Muchtar Ritonga, Ketua PT Agama Bandung Zainal Imamah, Ketua PT Agama Surabaya Kusno, dan Ketua PT Agama Palangkaraya Said Husin.
Bagir menilai teknologi informatika merupakan satu instrumen penting dalam upaya transparansi dan akuntabilitas yang tengah dilakukan peradilan saat ini. Sebab, kata dia, dengan teknologi informatika, publik memiliki akses untuk masuk ke pengadilan.
"Hingga sekarang, sudah 170 pengadilan punya teknologi informasi. Akhir 2009 akan datang saya harap seluruh pengadilan mempunyai teknonogi informasi,"ujarnya.
Ia berharap, akses tersebut menjadi mekanisme kontrol peradilan karena publik bisa memberikan masukan-masukan. "Untuk perbaikan sistem pengadilan Indonesia,"sambungnya.
Selain itu, Bagir juga mengimbau agar pengadilan mengembangkan penyelesaian perkara di luar persidangan, salah satunya mediasi. Dengan metode mediasi, menurutnya, perkara bisa diselesaikan tanpa biaya mahal. Selain itu, tugas hakim pun menjadi ringan karena tidak perlu menggelar sidang untuk kasus-kasus yang diselesaikan dengan cara mediasi.
Hakim, menurut Bagir, cukup menjadi mediasi dua belah pihak yang berkonflik seraya memberikan masukan-masukan yang bisa menyelesaikan masalah.
KPU Penuhi Hanya Dua dari Enam Permohonan ICW terkait Transparansi Sirekap
KPU RI hanya memenuhi dua dari enam permohonan ICW terkait transparansi Sirekap dan Sikadeka karena berkaitan dengan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan informasi pribadi.
