Pengamat: Kelompok Syiah Jadi Target Teroris, Mustahil

Simulasi Penanganan Teroris oleh BNPT
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut Binsar Pandjaitan, beberapa waktu lalu mengatakan, bahwa ia mendapat informasi dari intel terkait kelompok syiah menjadi target terorisme.


Namun, hal itu ditanggapi berbeda oleh Pengamat Kontra Terorisme, Harits Abu Ulya. Dia menilai dugaan intel tersebut mustahil. Bahkan, teror yang beredar juga dianggapnya sebagai pengalihan isu terkini yang tengah berkembang.


"Itu mungkin intel yang jadi pengikut syiah memasok menkopolhukam untuk ambil kesimpulan seperti itu.  Di balik itu bisa jadi adalah cipta kondisi, pengalihan isu Freeport atau pencegahan jelang Natal dan tahun baru," ujar Haritz kepada
VIVA.co.id
melalui pesan pendek pada Kamis, 3 Desember 2015.


Haritz menambahkan, secara objektif teror tersebut mustahil terjadi di Indonesia, meski ada segelintir kelompok tak menyukai kaum Syiah.


Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah
"Tapi jika mau obyektif dan akurat membaca lapangan bahwa potensi serangan itu potensinya kecil sekali. Meski sekelompok orang dari dulu ada minat ke sana. Bahkan saat ini ada aliansi umat Islam cukup intensif sosialisasi bahayanya Syiah di beberapa daerah. Namun itu tidak berarti mereka berencana melakukan penyerangan secara fisik kepada kelompok syiah," kata Haritz.

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara

"Jadi menurut saya Luhut berlebihan membuat kesimpulan bahwa teroris ada rencana serang syiah di Indonesia. Itu informasi ngawur dari intel pengikut syiah atau isu ini dimunculkan untuk kepentingan tertentu. Waspadalah umat islam, tidak usah terpancing" ujar dia. (ren)
Densus 88 Polri Tangkap 7 Terduga Teroris di Sulteng


VIVA Militer: Rudal Balistik Jarak Menengah (MRBM) Kheibar Shekan militer Iran

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

Argentina menuduh Iran sebagai pelaku tindakan terorisme. Tuduhan ini muncul setelah lebih dari tiga dekade serangan yang mengakibatkan korban jiwa di Buenos Aires, Argen

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024