Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian, mengatakan, para teroris akan melihat sasaran target jika daerah tersebut lemah sistem keamanannya.
Hal ini diungkapkannya dalam pertemuan di Gedung Biro Operasi Polda Metro Jaya. Dalam pertemuan tersebut, hadir perwakilan Pemprov DKI Jakarta, TNI dan
stakeholders
yang membawahi para pekerja Pam Swakarsa.
Dia menyebut, sistem keamanan gedung di Jakarta itu ada yang cukup baik, namun juga masih ada yang lemah.
"Teroris kan melihat sasaran, memperhitungkan bagaimana target resisten, bagaimana pengamanan gedung tersebut. Pengamanan lemah, CCTV tidak ada, satpam tidak ada, kemudian cuek saja, itu akan dipilih teroris, dibanding dengan yang relatif cukup ketat pengamanannya," ujar Tito kepada wartawan di Gedung Biro Operasi Polda Metro Jaya, Kamis 21 Januari 2016.
Dalam pertemuan tersebut, dia menyampaikan perbaikan sistem untuk memperkuat pengamanan dan dalam rangka meningkatkan pelayanan keamanan pengunjung.
"Perbaikan sistem pengamanan tersebut tanpa menimbulkan kepanikan dan mempengaruhi berlebihan kenyamanan dari masyarakat," katanya.
Dia menuturkan, jika memang anggota Pam Swakarsa ingin mendapatkan pelatihan lebih, Polda Metro Jaya akan membantu.
"Kalau ingin mendapatkan pelatihan khusus kami siapkan, intinya ini bagaimana melakukan evaluasi pengamanan di lingkungan masing-masing karena satuan pengamanan dari Pam Swakarsa di Jakarta jumlahnya ratusan ribu, lebih banyak dari polisi, pemda dan TNI, sehingga akan sangat membantu memperkuat pengamanan ibu kota," ujarnya.
Mengenai apa saja yang diperlukan dalam pengamanan suatu gedung atau tempat publik, dia mengatakan, CCTV wajib dipasang.
Baca Juga :
Detik-detik KKB Komplotan Keni Tipagai Serang Polsek Homeyo Intan Jaya yang Tewaskan Warga Sipil
BNPT Usulkan Repatriasi WNI yang Sempat Gabung ISIS dan Ditahan di Kamp-kamp Suriah
BNPT menyebut telah mengusulkan repatriasi atau pemulangan kembali WNI yang terasosiasi Foreign Terrorist Fighters (FTF) dan bergabung dengan ISIS ke Presiden Jokowi.
VIVA.co.id
16 Mei 2024
Baca Juga :