Beredar Produk Makanan Tanpa Label BPOM di Bekasi

Logo Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM.
Sumber :

VIVA.co.id – Anggota DPRD Kota Bekasi dalam kegiatan inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah pasar dan toko swalayan, menemukan banyaknya produk yang tak memiliki label dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). 

Bareskrim Selidiki Kopi Diduga Mengandung Paracetamol dan Obat Kuat

Dari penemukan ini, pihaknya meminta Pemerintah Kota Bekasi melakukan pengawasan terhadap seluruh produk di pasaran yang ada di wilayah Kota Bekasi. Sebab, dari hasil sidak, ada satu pusat swalayan yang kedapatan menjual produk tersebut.

"Toko swalayan itu ada di daerah Cibubur, dan kita sudah merekomendasikan menarik dua produk yang dijual di sana karena tidak ada label BPOM,” kata Anggota Komisi C DPRD Kota Bekasi, Ahmad Ustuhri, Minggu 12 Juni 2016.

Asosiasi Industri AMDK Diminta Percayakan Penuh ke BPOM soal Label BPA

Menurut Ustuchri dua produk itu di antaranya, cumi, dan salmon. Seluruh bahan baku makanan itu ketika dilakukan inspeksi mendadak terbukti tidak menempelkan label BPOM di kemasannya. "Jadi kami minta untuk ditarik saat itu juga," katanya.

Alasan penjual atas dua produk itu, Ustuchri menjelaskan, produk itu tanpa olahan. Hanya saja, merujuk kepada masa kadaluarsa yang sampai pada 2017 dan 2018, maka dicurigai adanya pengolahan terlebih dahulu. "Oleh karenanya harus diberikan label BPOM," jelasnya.

Demi Kesehatan Anak, Arist Merdeka Sirait Minta BPOM Lakukan Ini

Ustuchri menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan ke seluruh pasar dan pusat perbelanjaan. Sebab, di bulan Ramadan ini banyak makanan yang lepas kontrol dari pusat pengawasan daerah. ”Kami akan bertindak langsung turun ke bawah, bila ada aduan dari masyarakat,” imbuhnya.

Bukan itu saja, kata Ustuchri, lonjakan kenaikan harga di sejumlah pasar juga dialami sejumlah makanan kebutuhan. Salah satunya, pasokan daging yang harganya sudah tembus sampai Rp150 ribu per kilogram. 

Dirinya berharap, pemerintah daerah sebaiknya terus melakukan pengawaan atas kenaikan harga di bulan Ramadan ini. Ia mengkhawatirkan harga-harga menjelang lebaran nanti.

"Pemerintah harus turun tangan mengatasi masalah kenaikan harga ini. Baru sepekan puasa saja, harga daging sudah sampai Rp150 ribu, bagaimana nanti pas lebaran," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya