Anggaran Serangan Teror di Solo dan Bali Rp4,9 Juta

Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Agus Rianto memberikan keterangan terkait bom bunuh diri Mapolresta Surakarta di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/7/2016).
Sumber :
  • ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id – Kelompok jaringan teroris Nur Rohman, yang melakukan aksi bom bunuh diri di Mapolres Surakarta, Jawa Tengah, ternyata juga menyiapkan rencana serangan lain di daerah Bali. Hal ini terungkap, setelah Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap rekan Nur Rohman berinisial DA.

Ratusan Alumni Akpol 96 Kumpul Bareng, Ada Apa?

"Kelompok mereka juga beberapa waktu lalu, akan melakukan kegiatan amaliyah maupun melakukan aksinya di Bali," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Agus Rianto, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat 19 Agustus 2016.

Kata Agus, informasi ini terungkap dari DA, yang ditangkap aparat di wilayah Lampung Tengah. "DA, termasuk aktif dalam merencanakan bom bunuh diri di Mapolres Surakarta, Jawa Tengah. Perencanaan bersama Bahrun Naim dan Nur Rohman," katanya.

Bareskrim Polri Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung soal Kasus Pemalsuan Dokumen

Di jaringan ini, DA bertugas mengantarkan bahan peledak untuk bahan baku membuat bom. Dananya, DA dapatkan dari seorang terduga teroris berinisial MK, yang ditangkap di Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, 17 Agustus 2016 lalu.

"Keterlibatan MK ini, yang bersangkutan mengirim dana kepada DA untuk membeli bahan material, dan juga untuk transportasi membawa bahan peledak dari Lampung ke Surakarta, Jawa Tengah," ujar Agus.

Kata Mabes Polri Soal Anggota Polresta Manado Tewas Luka Tembak di Kepala

Agus menjelaskan, untuk dua skenario penyerangan di Solo dan Bali, Nur Rohman dan jaringannya mendapatkan dana dari berbagai pihak, yang saat ini tengah diburu polisi.

"Anggarannya sekitar Rp4,9 juta sekian, itu data yang kami miliki. Apakah ada dana lain sedang kita teliti," jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, DA diketahui aktif menjalin komunikasi dengan salah satu buronan teroris yang ditengarai bergabung dengan ISIS di Suriah, yaitu Bahrun Naim.

Sebelumnya, Nur Rohman melakukan aksi bom bunuh diri di halaman Mapolresta Solo pada Selasa pagi, 5 Juli 2016. Saat itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol. Martinus Sitompul mengungkapkan, ledakan terjadi sekitar pukul 07.30 WIB.

Ledakan terjadi, setelah seseorang yang tidak dikenal menerobos masuk menggunakan sepeda motor. Anggota Provost, Brigadir Kepala Bambang Adi, mencoba mengejar pengendara itu. Namun, di tengah pengejarannya, tiba-tiba terjadi ledakan, tepat di depan SPKT Mapolresta Solo. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya