Aktivitas Tambang di Limapuluh Kota Diduga Penyebab Longsor

Kondisi kawasan perbukitan di Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat yang diduga menjadi penyebab munculnya bencana longsor dan banjir di daerah itu, Rabu (8/3/2017).
Sumber :
  • VIVA.co.id/BNPB

VIVA.co.id – Rusaknya kawasan penyangga air dan hutan di perbukitan Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat diduga menjadi penyebab munculnya bencana longsor dan banjir di daerah itu.

Kerusakan itu, seperti disebutkan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, ditengarai oleh maraknya aktivitas pertambangan batu dan pasir di wilayah perbukitan Kecamatan Pangkalan di Kabupaten Limapuluh Kota.

Sejauh ini, berdasarkan pembaharuan terakhir, Rabu, 8 Maret 2017, pukul 21.00 WIB. Dilaporkan bahwa total korban meninggal dunia akibat bencana longsor dan banjir di Limapuluh Kota mencapai tujuh orang. Dua orang luka berat dan seorang lain masih dalam pencarian.

Infografis bencana longsor dan banjir di Kabupaten Limapuluh Kota SUmatera BaratFOTO: Infografis dampak bencana longsor dan banjir di Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat/BNPB

Bencana longsor yang terjadi pada 2 Maret 2017 ini juga menyebabkan 3.774 rumah terendam, 27 sekolah diliburkan, 1.039 hektare sawah dan 45 hektare kebun mengalami kerusakan.

Hingga kini, status tanggap darurat bencana di Kabupaten Limapuluh Kota telah diperpanjang hingga 16 Maret 2017 dari sebelumnya ditetapkan hingga 10 Maret.

Banjir Demak dan Selat Muria Dikaitkan dengan Ramalan Jayabaya, Ini Penjelasannya
Jayabaya

Merinding! Jayabaya Ramal Bencana Alam Berupa Banjir dan Gunung Meletus di Mana-mana

Prabu Jayabaya adalah penguasa atau raja yang berasal dari Kerajaan Kediri di masa lalu. Ia sangat terkenal dengan berbagai ramalannya yang bahkan masih terjadi.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024