Turis Duduki Candi Borobudur, Anggota DPRD Kritik Pengelola

Ilustrasi-Candi Borobudur
Sumber :
  • Antara/Andreas Fitri Atmoko

VIVA.co.id – Anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah Didiek Hardiana mengkritik sikap pengelola Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah yang tak tegas menertibkan pengunjung. 

"Seharusnya itu ada ketegasan dari pengelola. Karena aturan itu harus ditaati pengelola dan pengunjung, siapa pun juga," kata Didiek, di Semarang, Senin, 10 Juli 2017.

Hal itu diungkapkan Didiek setelah ditemukan ada pengunjung yang melanggar aturan pada musim libur Lebaran lalu.

Salah satu aturan yang dilanggar pengunjung adalah duduk di arca candi untuk berswafoto. Kondisi itu dikhawatirkan merusak situs warisan dunia tersebut.

Sebagai pihak pengolola, menurut Didiek, seharusnya bisa mengantisipasi kepadatan pengunjung di puncak candi saat momentum liburan. Salah satunya tidak membiarkan pengunjung bergerombol di puncak atau titik-titik tertentu. 

Pengelola juga harus menyediakan lokasi khusus di area-area tertentu kawasan candi. Hal itu agar tidak ditemukan area terlarang yang dijadikan lokasi istirahat. 

"Kan sudah ada alur dan peraturan yang ditetapkan oleh mereka sendiri. Pengelola harus memfasilitasi tempat untuk duduk karena mereka butuh istirahat setelah naik ke puncak candi," ujarnya.

Baru-baru ini Presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama juga tertarik mengunjungi destinasi dunia itu. Kedatangan Obama  membawa dampak positif bagi kedatangan wisatawan di Borobudur.

Sapa Biksu Thudong yang Istirahat di Musala, Ganjar: Cerminan Kebhinekaan Indonesia

"Obama saja mau untuk melakukan perjalanan di Borobudur sesuai dengan aturan yang ada. Masak pengunjung lain tidak. Ini yang harus jadi catatan pengelola, " katanya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Urip Sihabudin mengemukakan,  petugas di kawasan candi sudah mengingatkan pengunjung agar tidak duduk di stupa candi. Namun hambatannya adalah keterbatasan jumlah petugas keamanan yang tak seimbang dengan jumlah pengunjung. "Sebenarnya, kalau pengunjung membeludak, jumlah petugas ditambah," katanya.

Cerita Biksu Asal Indonesia yang Ikut Berjalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur

Usai kejadian ini, pihaknya bersama sejumlah komunitas peduli Candi Borobudur dan wisata heritage masih berdiskusi untuk mencari solusinya. Sebab, larangan lewat tulisan dan peringatan petugas tidak cukup ampuh untuk menyadarkan wisatawan.
 

Puncak candi Borobudur.

Chattra Penting Dipasang karena Dinilai Sebagai Salah Satu Ikon Candi Borobudur

Chattra bermakna payung atau pelindung yang dinilai sebagai mahkota sehingga dipasang di puncak stupa Candi Borobudur.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2024