Polri Mengaku Kesulitan Konfirmasi Kabar Bahrun Naim Tewas

Bahrun Naim, pemimpin kelompok ISIS wilayah Asia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha

VIVA – Kepolisian Republik Indonesia mengalami kesulitan dalam mengonfirmasi kabar yang menyebut bahwa Bahrun Naim telah tewas.

ISIS Tembaki 20 Pejuang Bersenjata Palestina hingga Tewas di Suriah

Wakil Kepolisian Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Syafruddin menyampaikan bahwa lokasi Bahrun yang dikabarkan berada di Suriah, semakin mempersulit upaya itu.

Suriah sendiri adalah negara yang tengah dilanda perang saudara, di mana ISIS juga terlibat di sana, dalam beberapa tahun terakhir.

Iran Tangkap Anggota Senior ISIS yang Berencana Ledakkan Kota saat Idul Fitri

"Sampai detik ini, informasinya (Bahrun Naim meninggal) belum bisa kita pastikan 100 persen. Masih dalam investigasi mendalam oleh pihak-pihak terkait. Kita tahu kondisi di Suriah itu. Lapangannya berbeda dengan di negara-negara lain," katanya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin 8 Januari 2017.

Menurut Syafruddin, tim investigasi pemerintah yang berasal dari sejumlah lembaga seperti BNPT, Densus 88 Antiteror, BIN, hingga Kementerian Luar Negeri, terus bekerja untuk memastikan informasi yang sudah beredar sejak Desember 2016.

Fakta Terbaru Serangan Mematikan di Moskow Rusia, Ternyata Iran Sudah Lakukan Ini

Syafruddin berjanji, untuk segera melakukan pengungkapan ke publik begitu kebenaran tentang kematian Bahrun benar-benar terkonfirmasi.

"Semua sedang melaksanakan investigasi itu. Nanti, pasti diumumkan," ujar Syafruddin.

Seperti diketahui, Bahrun Naim sering dikaitkan dengan Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Abu Wardah Santoso.

Dia diduga sebagai penghuhung utama MIT dengan kelompok teroris ISIS di Timur Tengah.

Bahrun Naim disebut-sebut sebagai dalang aksi teror bom di Thamrin, Jakarta Pusat pada 2016. Bahrum juga sering disebut sebagai pimpinan Jamaah Ansoru Daulah (JAD), kelompok teroris di Indonesia dan perekrut teroris di Indonesia.

Bahrun Naim pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS pada 2014. Hingga kabar kematiannya beredar, dia dipastikan masih di Suriah dan tinggal di Raqqa.

Saat ia pergi ke Suriah, dia dilaporkan membawa satu anak dan dua orang istrinya. Saat itu, istri mudanya pergi dalam kondisi hamil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya