Mau Ditenggelamkan, PDIP: Bikin Partai Biar Fair Play

Jajaran pengurus PDIP saat memperkenalkan profil sejumlah calon anggota legislatif untuk Pemilu 2019 beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • VIVA/Agus Rahmat

VIVA – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva Sundari menanggapi pernyataan Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212, Slamet Ma'arif yang menyatakan, ada instruksi dari Habib Rizieq Shihab agar menenggelamkan 'Banteng' saat pemilu 2019.

Analisis Komunikasi Politik dalam Rencana Pertemuan Prabowo dengan Megawati

Pernyataan ini, juga muncul lantaran Kapitra Ampera, kuasa Hukum Habib Rizieq menjadi calon legislatif PDIP.

Terkait hal ini, Eva menyarankan, pihak-pihak yang memiliki maksud menggusur PDIP agar membuat partai politik saja dan bersaing secara sehat.

Pidato Wajah dan Fisik di Gelora Bung Karno

"Pemilu adalah ajang fair bagi parpol-parpol untuk kontes, jika mau nenggelamin bikin parpol saja. Jadi, punya status legal untuk fair play," kata Eva, saat dihubungi, Jumat 20 Juli 2018.

Ia menyadari membuat parpol memang berat. Dalam konteks Kapitra, menurutnya, sudah menjadi hak pribadinya yang tentu dijamin konstitusi. Apalagi, PDIP saat ini menjadi parpol dengan elektabilitas tertinggi.

Andri Arief Kritisi Luhut soal Pendukung Demokrat Minta Pemilu Ditunda

"Kata Dilan, biar PDIP dan partai yang lain saja yang urus bangsa dan negara secara legal dan konstitusional," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif angkat bicara mengenai majunya salah satu kuasa hukum Habb Rizieq Shihab, Kapitra Ampera yang mencalonkan diri sebagai calon legislatif dari PDIP.

"Sikap kami sudah jelas, PA 212 di bawah komando HRS (Habib Rizieq Shihab) tidak pernah akan mendukung siapapun yang diusung oleh kelompok penista agama, apalagi PDIP. Intruksi HRS jelas, gulingkan, tenggelamkan Banteng. Kini semakin jelas mana yang taat dan mana yang khianat," ujar Slamet, saat dihubungi VIVA, Jumat 20 Juli 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya