Ma'ruf Amin: Habib Rizieq Bebas karena Dijamin Konjen RI

Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab tersandera dengan dugaan perkara pemasangan bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid di kediamannya di Mekah. Hal ini ikut menjadi sorotan Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin.

Arti dan Peran Amicus Curiae yang Diajukan Megawati dan Habib Rizieq ke MK

Ma'ruf mengapresiasi langkah cepat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang langsung bergerak setelah menerima kabar Habib Rizieq ditahan Kepolisian Arab Saudi.

"Ya bagus, dia bebas karena dijamin oleh Konsulat Jenderal (Konjen) kita di sana," kata kata Ma'ruf usai rapat pleno Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) di kawasan Ancol, Jakarta, Kamis 8 November 2018.

Hakim MK Buka Suara soal Megawati Ajukan Amicur Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

Habib Rizieq kembali menjadi perhatian. Kali ini, pimpinan FPI itu sempat diperiksa aparat keamanan Saudi karena kediamannya terpasang bendera hitam yang menggambarkan gerakan ekstrim.

Pihak FPI merespons polemik yang menyandera tokoh pimpinannya. Tokoh sekaligus kuasa hukum FPI, Munarman mengatakan, Rizieq Shihab meminta pihak keamanan Saudi, menyelidiki kasus pemasang bendera hitam di dinding luar rumahnya dan penyebar foto beliau saat berhadapan dengan aparat keamanan Saudi.

Top Trending: Kisah Jenderal Agus Subiyanto, Sosok Aiptu FN hingga Istri Baru Habib Rizieq

"Pihak Keamanan Saudi sendiri marah besar, saat mendengar laporan dari Habib Rizieq bahwa ada orang yang membidik beliau bersama aparat keamanan Saudi, dengan kamera jarak jauh dan fotonya diviralkan di Indonesia," ujar Munarman dalam keterangannya di Jakarta, Kamis 8 November 2018.

Menurut Munarman, keamanan Arab Saudi akan menggeledah gedung yang dicurigai sebagai tempat pengambilan foto dan akan mengejar pelakunya.

"Habib Rizieq sendiri sempat dimintai keterangan, tentang siapa orang yang paling dicurigai oleh beliau sebagai pelaku fitnah tersebut. Beliau menyampaikan bahwa pihak yang diduga kuat sebagai pelaku adalah 'Intelijen busuk dari Indonesia'." 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya