La Nyalla Siap Potong Leher, Gerindra Ungkit Janji Ruhut Potong Kuping

La Nyalla Mahmud Matalitti.
Sumber :
  • VIVA/ Eduward Ambarita.

VIVA – Mantan kader Partai Gerindra La Nyalla Mattalitti telah menyeberang ke kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Ketua DPP Partai Gerindra Muhammad Syafi'i bersyukur La Nyalla telah keluar dari partai karena sekaligus bisa mengeluarkan aura negatif dari Gerindra.

"Orang sekelas La Nyalla itu kemudian meninggalkan atau hengkang dari timnya kami, sehingga kita berharap aura negatif yang selama ini ada ketika dia masih berada di timnya kami, itu terbawa olehnya dengan keluar dari tim kami mendukung tim Jokowi-Maruf Amin," kata Syafi'i di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 13 Desember 2018.

Mengenai pernyataan-pernyataan La Nyalla, Syafi'i berharap dia bukan sekadar cari perhatian saja, tetapi berjiwa ksatria atau tidak melanggar janjinya. Dia menyinggung soal janji potong leher yang diucapkan La Nyalla.

"Benar enggak La Nyalla itu mempertaruhkan lehernya kalau Prabowo kalah di Madura? Saya takut nanti kejadiannya macam Ruhut Sitompul, potong kuping saya kalau Ahok kalah di Jakarta, dan ternyata Ahok kalah, dan Ruhut tidak potong kupingnya," ujar Syafi'i.

Syafi'i menilai La Nyalla pasti nanti akan beralasan yang macam-macam jika Jokowi-Ma'ruf kalah di Madura nanti. Syafi'i mengungkapkan La Nyalla tipe orang yang seperti itu.

"Mungkin dia masuk kelompok orang yang paling pintar mencari alasan-alasan yang hampir semua alasannya buruk menurut saya," kata Syafi'i.

Sebelumnya, La Nyalla berjanji ingin membalikkan keadaan untuk wilayah Madura yang dulu dimenangi Prabowo Subianto. La Nyalla siap memenangkan Jokowi di Madura.

"Saya kan sudah ngomong potong leher saya, kalau Prabowo bisa menang di Madura. Orang di Madura itu dulu pilih Prabowo karena tidak ngerti, dikira Pak Jokowi ini PKI," kata La Nyalla usai menyambangi kediaman Ma'ruf di Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Selasa, 11 Desember 2018.

Polling Institute: Basis di Pilpres 2019 Lebih dari Separuhnya Kembali Pilih Prabowo
PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024