BPN: Rumah Siap Kerja Tak Contoh Kartu Pra Kerja

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional, Yandri Susanto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.

VIVA - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Yandri Susanto, menanggapi Ketua Tim Pemenangan Nasional Jokowi-Ma'ruf yang menyebut rumah siap kerja mengikuti kartu pra kerja. Ia membantah karena tak mungkin mencontoh sesuatu yang tak baik.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Nggak mungkin kami mencontoh sesuatu yang tak baik dan tak diimplementasikan, sekali lagi kalau kartu prakerja itu di internal pemerintah saja masih berdebat. Di internal TKN saja masih berdebat, mau ngapain kami contoh gitu loh," kata Yandri di Gedung DPR, Jakarta, Senin 18 Maret 2019.

Ia menilai lebih baik koalisinya membuat hal-hal yang konkret. Sementara kartu pra kerja tak layak dicontoh. Apalagi Wapres Jusuf Kalla saja tak setuju.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Menteri keuangan saja mempertanyakan, menteri tenaga kerja saja baru mau mengkaji. Dari mana coba, orang masih banyak menganggur saja susah cari lapangan kerja, masa orang nganggur mau digaji itu kan bohong-bohongan," kata Yandri.

Ia menegaskan tak mau mencontoh yang hanya 'bohong-bohongan gitu loh. Kalau ada yang menyampaikan itu mencontek oh nggak mungkin mencontek yang tak benar.
"Sekali lagi itu pasti tipu-tipu dan janji Pak Jokowi yang sulit untuk ditepati," kata Yandri.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

Ia memastikan ide rumah kerja murni. "Murni, Pak Erick Thohir mungkin nggak paham itu. Karena dia mungkin nggak terlalu banyak bertanya kepada orang-orang yang benar-benar paham," kata Yandri.

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024