Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Fadli Zon: Noda Besar Demokrasi

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon.
Sumber :
  • VIVA/ Lilis Khalisotussurur.

VIVA – Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon menilai kasus tercoblosnya surat suara di Selangor Malaysia merupakan satu pukulan keras. Bagi dia, polemik tersebut sebagai noda besar bagi demokrasi.

KPU Akan Batasi Maksimal 600 Pemilih Per TPS untuk Pilkada 2024

"Apa yang terjadi di Malaysia itu menurut saya satu pukulan yang keras dan noda yang besar bagi demokrasi kita sekarang ini," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Selasa 16 April 2019.

Fadli meminta agar jangan ada kecurangan-kecurangan yang bisa menimbulkan kegaduhan. Sebab, kondisi damai bisa terbentuk ketika pemilu berjalan dengan jujur dengan adil.

Rekapitulasi Nasional, Suara PDIP Tertukar dengan Golkar di Seoul

"Kalau tidak berjalan dengan jujur dengan adil. Itu lah yang akan menimbulkan kegaduhan-kegaduhan," kata Fadli.

Dia pun berharap pemungutan suara di dalam negeri bisa berjalan lancar dan tak ada kecurangan. Karena itu, kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara dan aparat harus dibangun.

Polri Turun Tangan Selidiki Dugaan Jual Beli Suara di Malaysia

"Pemilu di dalam negeri kita berharap dengan lancar terutama tidak ada kecurangan yang kita khawatirkan," kata Fadli.

Sebelumnya, dugaan surat suara sudah tercoblos untuk pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 ditemukan dalam puluhan kantong berwarna coklat dan hitam di Selangor, Malaysia, Jumat, pekan lalu. Tak hanya itu, ada juga surat suara untuk calon legislator dari Partai Nasdem.

Berdasarkan video yang viral di WhatsApp, terlihat polisi setempat telah mendatangi kawasan sebuah ruko yang kosong. Dalam ruko itu berisi 95 kantong surat suara tercoblos. Warga negara Indonesia yang ada di sana langsung melaporkan temuan tersebut kepada polisi dan Panwaslu.

Komisi Pemilihan Umum menjelaskan dugaan ribuan lembar surat suara yang diduga lebih dahulu tercoblos sebelum hari pemungutan suara di Selangor, Malaysia. Komisioner KPU, Evi Ginting, menegaskan surat suara itu tak dipakai dalam pemungutan suara di Malaysia.

“Surat suara itu bukan sampah, jadi Jangan salah mengutip,” katanya saat meninjau distribusi logistik pemilu di Pangkalan TNI Angkatan Udara Soewondo hingga sekretariat Panitia Pemungutan Suara kelurahan di Medan, Sumatera Utara, Senin, 15 April 2019.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya