- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Dua kali kesempatan sudah calon wakil presiden Sandiaga Uno tak mendampingi calon presidennya, Prabowo Subianto dalam konfrensi pers terkait hasil pilpres 2019. Dalam konfrensi pers pertama, Prabowo yang mengklaim kemenangan dalam pilpres sore tadi, Sandi tak tampak hadir.
Pada saat konfrensi pers tersebut, berdasarkan hitung suara secara internal pihaknya memenangkan pilpres dengan angka lebih dari 50 persen.
Pada saat itu, Anggota BPN Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean menyampaikan bahwa Sandiaga masih berada di dalam rumah Prabowo. Dia memang sengaja diam di dalam rumah dan tidak keluar menemani Prabowo berpidato.
"Pak Sandi ada di dalam (rumah). Lagi sedikit merumuskan pernyataan," kata Ferdinand.
Ferdinand mengatakan, Prabowo-Sandi tak harus selalu tampil berdua. Terpenting capres Prabowo telah menyampaikan pidatonya. Sandi, kata dia, akan segera menyampaikan pidatonya.
Dia mengatakan, masyarakat tak perlu berspekulasi atas ketidakhadiran Sandi. "Nanti akan ada waktunya keluar (berpidato). Tunggu saja," ujarnya.
Dalam konfrensi pers kemenangan kedua kalinya sekitar pukul 08.30 WIB, lagi-lagi Prabowo tak ditemani wakilnya tersebut.
Dalam konfrensi pers tersebut, Prabowo menyebut pasangan Prabowo-Sandi ungguli pasangan capres cawapres Joko Widodo-KH Maruf Amin.
Prabowo menyebut meraih suara 62 persen. Hasil tersebut, kata Prabowo berdasarkan perhitungan real count yang dilakukan pihaknya di 320 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Indonesia.
"Saudara-saudara sekalian saya hanya ingin memberikan suatu update, bahwa berdasarkan real count kita, kita sudah berada pada posisi 62 persen. Ini adalah hasil real count dalam posisi lebih dari 320 ribu TPS berarti sekitar 40 persen," kata Prabowo.
Ketika dikonfirmasi, tim media BPN Ariseno Ridhwan menyebut bahwa Sandiaga masih berada di dalam kediaman Prabowo. "Iya (masih di Kertanegara)," katanya.
Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas
Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.
