Komposisi Kabinet, Pilihan Jokowi 55 Persen dan 45 Persen dari Parpol

Presiden Jokowi dan Wapres Terpilih Ma'ruf Amin.
Sumber :
  • VIVA/ Bayu Januar.

VIVA – Presiden Joko Widodo masih merampungkan susunan kabinet untuk lima tahun ke depan, bersama Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Sejumlah partai sudah terang-terangan menyetorkan sejumlah nama. Namun siapa saja yang akan diambil untuk menjadi menteri, belum diketahui.

Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain

Pimpinan partai politik juga belum diberi tahu. Dalam pertemuan bersama sekitar 30 pimpinan redaksi media massa di Istana Merdeka Jakarta, Rabu 14 Agustus 2019, Presiden Jokowi memberi tahu beberapa komposisi kabinet. Ada dua sumber nama-nama menteri yang akan diambil. Yakni nama-nama yang berasal dari dirinya sendiri, dan dari usulan partai politik.

"Soal komposisi kabinet itu dari dia (Jokowi) 55 persen, dan dari parpol 45 persen," ujar Pemimpin Redaksi VIVAnews, Maryadi, usia pertemuan para pemimpin redaksi dengan Jokowi.

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

Dengan komposisi seperti ini, susunan kabinet untuk lima tahun ke depan dianggap cukup bagus dan ideal. Karena juga mengakomodir semua pihak yang telah membantu Jokowi-Ma'ruf Amin pada pemilu presiden 2019 lalu itu.

"Beliau menyebut kabinet yang yahut lah," lanjutnya.

Menlu Singapura Bertemu Jokowi di Istana Negara, Ini yang Dibahas

Semua partai pengusung dan pendukung Jokowi-Ma'ruf pada pemilu 2019 lalu, sudah bertemu dengan Jokowi. Beberapa menyebut, bahwa Jokowi meminta mereka menyetorkan nama. Seperti PPP yang mengaku diminta menyerahkan nama.

Namun beberapa partai juga menyebut, tidak menyerahkan nama ke Jokowi. Namun jika memang diminta, partai-partai itu siap untuk membantu dan mendelegasikan kadernya di kabinet.

PDI Perjuangan sebagai partai pemenang yang juga mendukung Jokowi, dengan tegas telah meminta mendapat jatah menteri yang terbanyak dibanding partai-partai lain di koalisi. 

Menurut Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputi, partainya tidak mungkin menerima kalau hanya tetap dengan jumlah seperti pada periode sebelumnya, yaitu hanya empat menteri. "(Kalau empat) weee emoh. Tidak mau. Tidak mau. Orang tidak menang saja minta," kata Megawati disambut tepuk tangan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya