Alasan Ini, Jokowi Diminta Jangan Buru-buru Buat Perppu KPK

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Presiden Joko Widodo sejauh ini masih belum bersikap atas desakan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang atau Perppu tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Elite koalisi partai pendukung Jokowi meminta ia jangan buru-buru menerbitkan Perppu KPK.

Anggota Majelis Pertimbangan Partai Nasdem, Taufiqul Hadi mengatakan, belum ada kegentingan memaksa bagi Jokowi sebagai alasan mengeluarkan Perppu.

Dia bilang, jika Jokowi memaksakan diri menerbitkan Perppu, akan ada implikasi negatif hubungan antara ekskutif dan legislatif.

"Implikasi politik ke depannya terhadap pemerintahan, jadi tidak bagus," kata Taufiq, Sabtu 12 Oktober 2019

Sebab, kata Taufiq, revisi UU KPK diusulkan dan dibahas bersama antara pemerintah dan DPR. Meski memang, revisi UU KPK inisiasi DPR. Namun, tidak elok jika pemerintah justru kini berencana menerbitkan Perppu.

Kemudian, penerbitan Perppu ini tak memenuhi salah satu unsur kegentingan memaksa. Secara otomatis, UU ini berlaku setelah satu bulan disahkan DPR, meski hingga kini belum diberi nomor.

"Tidak ada kegentingan memaksa sama sekali, apa yang genting. Tidak ada," ujar eks Anggota Komisi III DPR itu.

Dorongan Jokowi terbitkan Perppu KPK ini, salah satunya disuarakan kalangan mahasiswa dengan melakukan aksi demonstrasi. Aksi mahasiswa ini dilakukan di sejumlah daerah, termasuk di Jakarta dengan lokasi depan gedung DPR.

Momen Jokowi Sambut Puan Maharani di Gala Dinner World Water Forum 2024 di Bali

Perppu dinilai bisa membatalkan UU KPK yang sudah direvisi, karena beberapa pasal dinilai melemahkan KPK.

Kemudian, sejumlah tokoh sudah menemui Jokowi di Istana Negara, untuk menyarankan Perppu KPK. Eks Wali Kota Solo itu sempat mempertimbangkan akan menerbitkan Perppu.

Nama-nama Calon Anggota Pansel KPK Masih Digodok Presiden Jokowi

Namun, pertimbangan Jokowi ini tak disetujui dari partai koalisi yang memang mendukung revisi UU KPK disahkan. (asp)

Presiden Jokowi saat sematkan kenaikan pangkat istimewa ke Prabowo Subianto.

Dukung Jokowi Jadi Penasihat Prabowo, Ini Alasan Maruarar Sirait

Politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait atau Ara menilai positif jika Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi penasihat untuk Presiden terpilih periode 2024-2029.

img_title
VIVA.co.id
20 Mei 2024