NasDem Mengawal Jokowi Secara Totalitas

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Partai NasDem dipastikan tidak memiliki beban untuk terus mengawal kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode kedua bersama Maruf Amin. Bahkan NasDem akan tetap mengawal secara totalitas.

Luhut Tolak Jadi Menteri Prabowo, Tapi Siap Jadi Penasihat

Hal ini disampaikan politikus Partai NasDem, Syahrul Yasin Limpo, saat ditanya wartawan terkait dengan respons Surya Paloh dengan pemanggilan dirinya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 22 Oktober 2019.

"Kamu lakukan yang terbaik, sampaikan kami tidak punya beban untuk totalitas," ujar Syahrul Yasin, menyampaikan pernyataan Surya Paloh.

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Airlangga: Presiden Terpilih Diberikan Kekuasaan Menyusun Kabinet

Bahkan menurut Syahrul Yasin, Partai NasDem tidak mempermasalahkan bila penunjukan dirinya tanpa melakukan koordinasi dengan Surya Paloh. "Tidak masalah kami tanpa reserver," katanya.

Ditegaskan kembali oleh Syahrul Yasin Limpo, bahwa penunjukan dirinya oleh Preside Jokowi berdasarkan kemampuan pribadi dirinya. Karena itu, menurutnya Partai NasDem tidak pernah membanyangi pilihan Presiden Jokowi.

Isu Prabowo Siapkan Kabinet Gemuk 40 Menteri, Airlangga: Belum Pernah Dibahas

"Kami dari Partai NasDem tidak membanyangi Bapak Presiden, terserah dan saya kira pilihan Presiden pada hari ini adalah bagian dari kemampuan saya yang telah saya perlihatkan pada hari ini," katanya.

Dalam kesempatan wawancara dengan wartawan, Syahrul Yasin Limpo, menyampaikan bahwa Presiden Jokowi memintanya sebagai bagian dari Partai NasDem yang akan masuk dalam kabinet. Katanya, Partai NasDem tentu akan mendukung Jokowi sebagai bentuk dukungan yang totalitas dari Partai NasDem.

"Bapak Presiden meminta saya, sebagai bagian dari partai yang ada, yaitu NasDem untuk masuk dalam Kabinet Kerja kedua Bapak Presiden. Bagi Partai NasDem dan seluruh jajaran termasuk saya, mendukung Bapak Jokowi sejak 2014 adalah totalitas, reserver, kami mau melihat negeri ini di tangan Bapak Presiden harus lebih baik, maju, modern dan bahkan lebih mandiri dari apa yang dirintis sebelumnya," kata Syahrul Yasin Limpo di Istana Negara.

Namun begitu, dia tidak menyampaikan secara jelas kementerian apa yang akan dipimpinnya. Tapi katanya, Presiden Jokowi melihat pengalamannya mulai jadi lurah, camat, kepala daerah selama 25 tahun, dua kali menjadi bupati, satu kali wakil gubernur dan dua periode gubernur.

"Dari posisi itu, atas nama kepentingan bangsa, negara dan rakyat. Agar Pak Jokowi sukses," katanya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya