- Penkostrad
VIVA – Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Andika Perkasa selangkah lagi akan menjadi Panglima TNI bila mulus melewati fit and proper test di DPR. Jika Andika jabat Panglima TNI maka posisi KSAD akan lowong.
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP Tubagus Hasanuddin atau TB Hasanuddin, angkat bicara mengenai posisi KSAD yang akan lowong sejenak. Ia bilang dalam prosedur pengangkatan KSAD yakni diajukan Panglima TNI kemudian dipilih Presiden Jokowi.
Dia menjelaskan syarat perwira tinggi atau pati yang dapat ditunjuk jadi KSAD adalah yang masih aktif. Kemudian, perwira aktif tersebut memiliki pangkat bintang tiga atau letnan jenderal.
Mantan Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin merampungkan pemeriksaan di kantor KPK, Kamis, 5 Juli 2018.
- Edwin Firdaus
Hasanuddin pun menyebut sejumlah pati TNI yang berpeluang menjadi KSAD. Menurutnya, ada 6 nama potensial yang bakal gantikan Andika.
"Ada 6 Letjen. Yang pertama itu Letjen Bakti Agus, beliau adalah Wakasad. Yang kedua adalah Letjen Dudung beliau adalah Pangkostrad. Kemudian ada Letjen Joni beliau Kabais TNI. Ada Letjen Teguh Arief, beliau itu sekarang menjadi Komandan Pusat Teritorial. Kemudian, Letjen Arief Rahman beliau sekarang adalah Danpusnif, dan Letjen Eko sebagai kasum TNI. Jadi, ada enam," kata Hasanuddin, yang dikutip pada Jumat 5 November 2021
Dia menekankan, di antara nama-nama tersebut ada yang memasuki masa pensiun satu atau dua tahun ke depan. Seperti misalnya Letjen Bakti Agus yang tahun depan sudah pensiun sebagai Wakasad. Pun, Letjen Dudung yang akan pensiun pada akhir 2023.
"Kemudian Letjen Joni juga akan pensiun pada 1 Juli 2022. Letjen Teguh Arief itu akan pensiun pada 1 Januari 2022. Letjen Arief akan pensiun pada 1 Mei 2024," jelas politikus senior PDIP tersebut.
Lebih lanjut, ia mengatakan hanya Kasum TNI Letjen Eko Margiyono yang masa pensiunnya masih agak lama. "Ini masih cukup panjang akan pensiun pada 1 Juni 2025," ujarnya
Namun, ia menekankan bila dilihat dari pengalaman sebelumnya, posisi KSAD biasanya diisi Pangkostrad atau Wakasad.
"Dari ini, seperti apa tradisinya sekarang, biasanya KSAD itu adalah mereka yang bintang tiga diangkat dari Wakasad atau Pangkostrad itu," lanjut Hasanuddin.
Meski demikian, tak menutup kemungkinan dipilih nama dari luar dua jabatan tersebut. Bagi dia, pilihan KSAD tergantung Panglima TNI dan Presiden yang memilih.
"Yang sudah-sudah seperti itu. Jadi, yang ada di sini memenuhi persyaratan dari kebiasaan. Kecuali, misalnya ada petunjuk lain ya. Itu satu adalah Letjen Bakti Agus Wakasad, dan Letjen Dudung Pangkostrad," ujarnya.
