Perang Rusia-Ukraina, PDIP: Mematikan Perdaban, Dunia Harus Hentikan

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto (tengah)
Sumber :
  • PDI Perjuangan

VIVA – Perang Rusia-Ukraina, diyakini memiliki dampak yang cukup besar ke depannya. Bahkan menyangkut peradaban umat manusia. Maka, mestinya semua negara di dunia perlu bersama-sama untuk menghentikan peperangan tersebut.

Turki dan Afrika Selatan Kerjasama Menuntut Tanggung Jawab Israel atas Kasus Genosida di Palestina

Dampak lebih besar akan terasa bagi dunia, apabila perang ini terus dirawat. Bahkan dampak itu juga dirasakan oleh Indonesia.

"PDI Perjuangan menyatakan kekhawatirannya atas perang Rusia-Ukraina yang pasti akan memiliki dampak serius, termasuk perekonomian dunia dan Indonesia," ujar Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dalam keterangannya, Jumat 25 Februari 2022.

KFC hingga Starbucks Kesulitan Tangani Dampak Boikot, Laba Anjlok

Itu disampaikannya sebelum memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Surabaya, Jawa Timur. Turut hadir Ketua DPP PDIP Prof Rokhmin Dahuri, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Rektor Unesa, Prof.Dr. Nurhasan serta sejumlah kepala daerah wilayah Jawa Timur. 

Terjadinya peperangan akan menimbulkan ketidak pastian yang baru. Maka Indonesia perlu untuk segera mendorong dan berinisiatif agar ini dihentikan.

Aksi Solidaritas untuk Palestina di AS Dapat Apresiasi dari Warga Gaza

"Sesuai dengan amanat Pembukaan UUD NRI 1945 untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial serta mengingat bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa, maka penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” jelas politisi asal Yogyakarta itu.

Dijelaskannya, tindakan perang memang tidak dibenarkan. Walau Rusia beralasan untuk keseimbangan regional. NATO juga menurutnya perlu mengambil kebijakan yang tidak memperluas keanggotaannya yang hanya menyebabkan ketegangan dengan Rusia. 

Akhirnya, lanjut Hasto, apa yang dilakukan tersebut berujung pada ketidak seimbangan konfigurasi kekuatan dunia yang mengarah pada hegemoni. 

Karena itulah menurut dia, sesuai politik luar negeri bebas aktif, Indonesia harus mengambil prakarsa melalui PBB. 

“Dunia harus bersatu untuk hentikan perang. Jangan sampai persoalan tersebut membawa ekskalasi perang yang lebih luas. PBB harus menunjukkan kepemimpinannya dengan dukungan sepenuhnya dari seluruh negara yang cinta damai, khususnya Indonesia," tegas Hasto. 

Ahmad Basarah, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Luar Negeri justru melihat situasi antara Ukraina dengan Rusia ini menunjukkan kebenaran pemikiran Bung Karno. Yaitu melalui pidato To Build the World A New tahun 1960.

Jelas Basarah, dalam pidatonya itu Bung Karno mengatakan bahwa negara-negara besarlah yang sering kali bertindak menciptakan instabilitas dunia melalui perang, baik itu dari Blok Barat maupun Blok Timur. 

"Maka dalam situasi itulah kepemimpinan Indonesia harus ditunjukkan bagi setiap upaya mewujudkan perdamaian dunia,” ujar Basarah. 

Basarah menambahkan, PDI Perjuangan juga meminta pemerintah untuk mengantisipasi dampak perang terhadap perekonomian Indonesia. Sembari selalu bertindak untuk ikut secepatnya menyelesaikan perang Rusia-Ukraina ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya