Effendi: Tentara Mutilasi Warga Papua Lebih Hebat dari Peristiwa Sambo

Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Politik - Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon menyoroti kasus mutilasi warga di Papua yang diduga dilakukan oknum TNI. Politikus PDIP itu menyinggung mutilasi tersebut saat saat Komisi I DPR rapat kerja dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. 

Momen Luhut Naik Kendaraan Taktis, Disopiri Danjen Kopassus Dikawal Menantu

Effendi mengaku khawatir peristiwa tersebut bisa berdampak pada penyelenggaraan G20 di Indonesia. Dia berpandangan, kasus TNI memutilasi warga di Papua ini lebih hebat daripada kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo kepada anak buahnya, Novriansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

"Kasus mutilasi sangat serius. Ini kita dipermalukan, bukan cuma kombatan yang kita hantam. Tapi, warga sipil kita mutilasi. Dan, ini lebih hebat dari peristiwa Sambo. Tentara memutilasi orang sipil Bu, luar biasa," kata Effendi

Penuh Bangga, Mayjen TNI Bangun Nawoko Sambut Kemenangan Prajuritnya dari Medan Laga

Dia pun mengusulkan kepada Komisi I DPR agar membentuk tim khusus untuk mengawal kasus itu. Dia menegaskan kasus mutilasi di Papua sebagai bentuk pelanggaran HAM. "Saya usul ke Komisi I kita harus bentuk timsus, ini pelanggaran HAM," kata Effendi.

Korban penembakan KKB saat dievakuasi di Sugapa, Intan Jaya, Papua

Photo :
  • VIVA/Aman Hasibuan
KSAL Muhammad Ali Kunjungi Industri Pertahanan Strategis China, Ada Apa?

Lebih lanjut, dia menyampaikan kasus mutilasi di Papua juga bisa berdampak pada pergerakan kelompok di beberapa negara. Dia khawatir jika itu terjadi maka Indonesia bisa terdampak. Apalagi, saat ini, Indonesia tengah bersiap jadi tuan rumah menjelang kegiatan G20. 

"Saya dengar ini ada gerakan kecil pelan di Black Caucus ini membawa isu ini. Black Caucus ini sudah cukup terbukti, once mereka bersatu, Eropa dan Amerika dan tentu Australia dan Salomon, Ibu Menlu akan kerepotan nanti, apalagi jelang G20, Bu," tutur Effendi.

Terkait kasus ini, Presiden Jokowi sudah memerintahkan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membantu polisi mengungkap kasus anggota TNI memutilasi warga Papua. Presiden ingin kasus tersebut diusut sampai tuntas agar kepercayaan publik terhadap TNI tidak luntur.

Anggota Komisi I DPR RI Effendi M.S. Simbolon menjadi pembicara pada diskusi Forum Legislasi bertema “Quo Vadis TNI”.

Photo :

Adapun enam prajurit TNI Angkatan Darat telah ditetapkan sebagai tersangka kasus ini. Mereka berasal dari kesatuan Brigif 20/IJK/3 Kostrad, terdiri dari satu orang berpangkat mayor, satu orang berpangkat kapten, satu orang berpangkat praka. Kemudian, tiga orang berpangkat pratu. 

Enam prajurit itu sudah ditahan di Rutan Subdenpom XVII/C Mimika, selama 20 hari, terhitung sejak 28 Agustus.

Peristiwa mutilasi tersebut terjadi di Kampung Pigapu, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Papua, pada 22 Agustus malam. Ada dugaan , pembunuhan itu dilatarbelakangi masalah jual beli senjata. Hal tersebut juga menjadi isu penting oleh Komnas HAM.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya