Airlangga Hartarto Ajak Partai Politik Tinggalkan Politik Identitas: Sembuhnya Lama

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Politik – Politik identitas menjadi isu yang diharapkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, tidak digunakan dalam menghadapi Pemilu 2024. Dia berharap pesta demokrasi ini nanti tetap dilakukan dengan kegembiraan, bukan politik pecah belah.

Prabowo Pastikan Tak Ada Waktu Terbuang Sia-sia selama Masa Transisi Pemerintahan

"Paling kita khawatirkan kalau bangsa ini terbelah dengan politik identitas, kalau di ekonomi ada istilah namanya scare, ada luka yang dalam, demikian juga politik, ada scare, luka yang dalam dan tidak dalam waktu dekat dia sembuh," jelas Airlangga, dikutip Sabtu 30 April 2023.

Penegasan agar politik identitas ini tidak digunakan pada pemilu nanti, disampaikan Airlangga setelah melakukan pertemuan dengan Partai Demokrat, malam tadi.

MK Mulai Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Hari Ini, Dibagi 3 Panel Hakim

Sadar bahaya politik identitas, Airlangga minta agar seluruh elemen meninggalkan cara seperti ini. Walau dalam pilihan politik, berbeda. 

Yang penting saat ini dan ke depan, lanjut Airlangga, adalah bagaimana partai politik dan pemerintah menghadapi tantangan ke depan. Bagaimana kerja untuk mensejahterakan rakyat di tengah bonus demografi.

Prabowo Temui Lawan Politiknya dalam Pilpres Upaya Luar Biasa, Menurut PAN

"Tinggalkan politik identitas, kita tidak harus dalam posisi sama tapi yang paling sulit adalah dalam posisi berbeda, kita bertujuan yang sama untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia pasca bonus demografi," jelas Menko Perekonomian Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 itu.

Selain itu, persatuan pasca pemilu juga menjadi titik tekannya. Karena persatuan menurut Airlangga sangat penting, untuk menghadapi berbagai persoalan bangsa ke depannya.

Karena bagi dia, Indonesia tidak bisa diurus hanya kelompok atau partai tertentu saja. Tetaepi harus dibangun secara bersama-sama oleh seluruh elemen yang ada di negara ini.

"Perbedaan kita hanya pada tanggal 14 Februari, pada saat masyarakat memilih, mencoblos, sesudah itu kita kembali bersama untuk menyelesaikan semua persoalan bangsa," ujar Airlangga.

Maka dari itu, Airlangga menegaskan bahwa Partai Golkar terus melakukan silaturahmi politik dengan partai-partai. Termasuk dengan oposisi pemerintahan saat ini seperti Partai Demokrat.

"Karena penting bagi Indonesia agar seluruh partai ini suasananya adem, dan kita memasuki pesta politik tidak dengan tegang tapi politik dengan kebahagian," tambahnya.

Politik Indonesia harus bahagia. Caranya dengan tetap membangun komunikasi sesama partai, walau berbeda pilihan koalisi. Mengingat membangun Indonesia tidak bisa hanya oleh satu partai atau kelompok saja.

"Satu parpol tidak bisa menyelesaikan semua persoalan di negeri ini. Kita harus bersama-sama," tegasnya.

Baik Golkar maupun Demokrat, sepemahaman bahwa pemilu itu bukan the winner take it off (pemenang kuasai semua), seperti yang berlaku di Amerika Serikat. Tetapi kita menganut demokrasi Pancasila, membangun negara bersama-sama.

"Sama seperti pertandingan olahraga voli misalnya, Begitu sudah ada yang juara pembentukan tim nasional bukan dari juara itu sendiri, harus dibentuk semua tim," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya