PDIP Apresiasi UNESCO yang Tetapkan 3 Arsip Pidato Soekarno sebagai Memory of The World

Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani
Sumber :
  • VIVA/Edwin Firdaus

Jakarta – Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan mengapresiasi UNESCO yang menetapkan tiga arsip pidato Soekarno sebagai Memory of the World (MoW) atau memori kolektif dunia.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Hal tersebut menjadi salah satu dalam 17 hasil rekomendasi eksternal Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP.  "Rakernas III Partai memberikan apresiasi kepada UNESCO, The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization, atas penetapan tiga arsip pidato Presiden Pertama RI, Ir.Soekarno sebagai Memory of The World," ujar Ketua DPP PDIP, Puan Maharani di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Juni 2023.

Puan mengungkapkan tiga arsip pidato Soekarno yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai memori kolektif dunia, yakni pidato di depan Konferensi Asia Afrika Bandung pada tahun 1955 dan pidato di hadapan Sidang Umum PBB tahun 1960 berjudul 'To Build The World a New'. 

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

Ketua

Photo :
  • 1281297

Kemudian, lanjut Puan, pidato Soekarno yang disampaikan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Non-Blok I di Beograd tahun 1961. 

Megawati Belum Putuskan soal Usulan Kerja Sama dengan Prabowo

Puan menyebutkan, tiga pidato Presiden pertama Republik Indonesia itu merupakan tinta emas yang mewarnai pemikiran sosial, politik, dan ekonomi Internasional pada abad ke-20.

Dalam penyelenggaraan Rakernas lll, lanjut Puan, PDIP menegaskan pentingnya pendidikan budi pekerti serta pembangunan bangsa dan karakter. Selain itu, Rakernas lll juga menekankan krusialnya membangun semangat sebagai bangsa pelopor, produktif, dan berprestasi. 

"Terutama dalam penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, riset, inovasi, dan kemampuan membangun mata rantai produksi nasional yang berdaya saing," ujarnya.

Adapun Rakernas III PDIP ini, kata Puan, merupakan momentum konsolidasi partai dengan menempatkan Pancasila sebagai ideologi pembebas. 

Dia menyebutkan, penempatan Pancasila sebagai ideologi pembebas dapat mempercepat terwujudnya keadilan, dan kemakmuran rakyat melalui kerja gotong royong Tiga Pilar Partai, yakni struktural partai, eksekutif partai, dan legislatif partai di seluruh tingkatan. 

"Rakernas III partai juga menjadi landasan penyusunan strategi, dan agenda strategis pemenangan Pemilu tahun 2024," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya