- VIVAnews/Lilis Khalisatusurur
Jakarta – Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid alias Gus Jazil mengatakan, pihaknya menunggu keputusan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait bakal calon pendampingnya (cawapres) di Pemilu 2024.
PKB dan Gerindra merupakan penggagas Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Namun belakangan, PDIP menyebut nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi salah satu kandidat pendamping Ganjar Pranowo.
"Biasanya kita katakan ‘jas merah’, jangan sekali-kali lupakan sejarah; kalau di PKB ‘jas hijau’: jangan sekali-kali lupakan jasa ulama. Nah, kalau kita lihat sejarah, maka saya pikir yang paling panjang sejarahnya itu dengan PDIP," kata Gus Jazil di kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2023.
Jazil menegaskan, PKB tetap menyodorkan Cak Imin sebagai bakal cawapres, apalagi PKB membawa gairah kemenangan dalam beberapa kali pesta demokrasi di Indonesia.
"Sejak kelahiran PKB sampai hari ini cuma berbeda jalan dalam dua periode ketika bersama Demokrat dan kemudian bersatu jalan lagi ketika zaman Pak Jokowi, jadi sepuluh tahun. Jadi, secara sejarah PKB ini bersama Demokrat dan bersama PDIP. Ketika itu saya sampaikan Demokrat awalnya partai kecil 2009, menjadi partai pemenang Pemilu, jadi partai nasionalis pemenang Pemilu Demokrat tahun 2009," kata Wakil Ketua MPR RI ini.
Gus Jazil mengklaim, PKB saat ini adalah partai politik Islam terbesar di Indonesia. Karena itu, ia membuka kemungkinan keluar dari KKIR jika Partai Gerindra tidak juga memberikan kejelasan.
"Nah, partai berbasis Islam terbesar hari ini tetap PKB. Jadi kalau lihat dari sejarah maka sebenarnya PKB itu lebih banyak, lebih panjang hubungannya dengan PDIP, lebih panjang hubungannya dengan Demokrat atau bahkan master," ujarnya.