Politikus Golkar Dito Ariotedjo Sebut Kabar Duet Anies-Cak Imin Simpang Siur

Menpora RI Dito Ariotedjo
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Politikus Golkar Dito Ariotedjo menyebut informasi bergabungnya NasDem dan PKB berikut penetapan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden sebagai kabar yang masih simpang siur.

Menpora Dito Harap Pari Sakti Diving International Competition 2024 Cetak Atlet Berprestasi

Dia menjelaskan Partai Golkar masih menunggu informasi resmi dari PKB yang kemungkinan disampaikan pada Jumat, 1 September 2023.

"Masih simpang siur ya. Tadi baru saya kontak dengan Pak Syaiful Huda. Katanya lihat besok. Kami masih belum tahu. Kita tunggu resminya saja. Kami di Koalisi (Indonesia Maju, red.) ada forum komunikasi. Jadi, kita tunggu bagaimana sikap PKB dengan isu yang beredar," kata Dito Ariotedjo saat ditemui pada sela-sela kegiatannya menjadi narasumber "Road to IdeaFest" di Jakarta, Kamis, 31 Agustus 2023.

Kejuaraan Pari Sakti Diving International 2024 Resmi Dibuka

Bacapres Anies Baswedan dengan Ketum Demokrat AHY di Bandung, Jabar.

Photo :
  • Twitter @aniesbaswedan

Syaiful Huda, politikus PKB yang dikontak Dito, merupakan Wakil Sekretaris Jenderal PKB. Dia menyampaikan jika PKB keluar dari Koalisi Indonesia Maju, tentu itu akan berpengaruh pada kekuatan koalisi.

Laporkan Persiapan PON 2024 ke Menko PMK, Pj Gubernur Sumut: Progres On The Track

Namun, dia memastikan Golkar tetap berkomitmen bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.

Terlepas dari dinamika itu, dia mengatakan, masyarakat yang nantinya menjadi pemilih saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang menentukan. "Kembali ke masyarakat, bagaimana melihat apa yang ditawarkan koalisi maupun pasangan capres-cawapres kalau sudah ditetapkan secara resmi," kata Dito, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga RI.

Dito, saat ditanya mengenai kemungkinan penentuan bakal cawapres makin mudah jika PKB hengkang dari koalisi, menyampaikan situasinya tetap sama. "Kita (anggota koalisi, red.) yang penting guyub. Kebersamaan semua bisa didiskusikan secara kekeluargaan dan akan dipilih yang paling terbaik buat negara ke depan," kata Dito.

Wakil Ketua DPR RI Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin)

Photo :
  • DPR RI

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam siaran resmi Partai Demokrat di Jakarta, Kamis, mengumumkan Anies Baswedan, bakal calon presiden yang mulanya diusung NasDem, Partai Demokrat, dan PKS, menyetujui secara sepihak kerja sama politik NasDem dan PKB.

Anies juga diyakini oleh Demokrat menyetujui sepihak penetapan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden.

“Tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan. Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS. Malam itu juga, capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikan-nya," kata Teuku Riefky.

Sejauh ini, Anies belum memberikan komentar-nya terkait kerja sama politik NasDem dan PKB, begitu juga dengan pengumuman Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden yang mendampingi dirinya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

PKB juga belum mengumumkan kerja sama itu atau pun penetapan ketua umum mereka sebagai bakal calon wakil presiden Anies. Pasalnya, PKB saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya