Deklarasi Dukungan Prabowo Bergeser ke Kertanegara, Ketum Projo Bantah Gegara Jokowi

Budi Arie, Ketua Umum Projo
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi angkat suara terkait acara deklarasi dukungan Projo terhadap Prabowo Subianto sebagai capres 2024 yang tiba-tiba digeser ke kediaman Prabowo di Kertanegara IV, Jakarta Selatan.

Diketahui, acara deklarasi dukungan ke Prabowo awalnya akan dilakukan di lokasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VI Projo di Gelanggang Indonesia Arena, Senayan, Sabtu, 14 Oktober 2024, bergeser ke Kertanegara IV. 

Padahal, acara Rakernas tersebut dihadiri Presiden Jokowi dan sejumlah petinggi Partai Koalisi Indonesia Maju (KIM), termasuk Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Sementara Prabowo urung menghadiri acara tersebut, diwakili ketua harian Sufmi Dasco Ahmad. 

Resmi, Projo Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Soal deklarasi di rumah Pak Prabowo itu soal teknis saja. Bagi kami acara seremoni Rakernas Projo ke-VI sudah selesai dan ditutup doa. Pak Jokowi juga sudah meninggalkan acara. Jadi acara Sabtu itu sudah selesai," kata Budi Arie dalam perbincangan di tvOne, Minggu, 15 Oktober 2023.

Menurutnya, kunjungan DPP Projo ke kediaman Prabowo di Kertanegara dalam rangka silaturahmi sekaligus mendeklarasikan dukungan Projo kepada Prabowo Subianto sebagai capres 2024. Ia memastikan Projo solid mendukung Prabowo. 

"Kita sepakat berembuk akhirnya kita deklarasikan ke Kertanegara. Bagi kita enggak ada perbedaan, apalagi Pak Prabowo di Kertanegara bersedia kita angkat jadi anggota kehormatan Projo, jaketnya aja sudah Setia di Garis Rakyat," ujarnya  

Ketua Umum Projo Budi Arie di lokasi Rakernas.

Photo :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana
Megawati Minta Kadernya Turun ke Rakyat saat Pilkada, Ajari Mereka Bahaya Politik Uang

Sementara terkait siapa bakal cawapres Prabowo, Budi Arie menyadari Projo sebagai ormas relawan tidak berwenang mengajukan calon.

"Kami sadar betul mencalonkan capres-cawapres hak partai politik, kami serahkan rekan-rekan partai di KIM, biarkan mereka berembuk, bagi kami itu ranahnya parpol dan pak Prabowo," ungkap Budi Arie

Jokowi Jadi Alasan Megawati Tak Buru-buru Tentukan Sikap Politik PDIP

"Kami saran beberapa sudah didengar, nama-namanya terbuka, ada nama pak Airlangga, pak Erick Thohir, ada Gibran," sambungnya 

DKPP periksa Ketua KPU RI Hasyim Asyari.

DKPP Berhentikan Dua Penyelanggara Pemilu yang Terbukti Melanggar Kode Etik

Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memutuskan untuk memberikan sanksi Pemberhentian Tetap kepada dua penyelenggara Pemilu karena terbukti Langgar Kode Etik

img_title
VIVA.co.id
28 Mei 2024