PDIP Sebut Megawati dan Puan Bangun Karier dari Bawah: Anti Dinasti Politik!

Megawati Soekarnoputri, Penutupan Rakernas PDI-P
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat menegaskan bahwa Megawati Soekarnoputri digembleng dari bawah hingga bisa menjadi ketua umum PDIP.

Prabowo Akui Dekat NU Sejak Prajurit Muda: Kalau Orang Menghadapi Maut yang Dicari Kiai

"Betul bahwa ibu Mega itu (anak) Bung Karno, tapi beliau melalui proses penggemblengan di dalam politik itu dari bawah. Dan ketika Bung Karno sudah wafat, puluhan tahun. Bu Mega itu masuk PDI 86, sebagai anggota DPR ya," kata Djarot dalam sebuah diskusi di Kawasan Matraman, Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023.

Sementara untuk Puan Maharani, Djarot menyebut sama dengan proses Megawati. Puan juga digembleng PDIP dari bawah dan dicalonkan menjadi ketua DPR RI setelah Megawati lengser sebagai presiden RI.

Mantan Dubes Turki Lalu Muhammad Iqbal Maju di Pilgub NTB 2024

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani

Photo :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham

"Terus ada yang mengatakan bagaimana dengan mbak Puan? Sama. Mbak Puan juga dari bawah. Mbak Puan dicalonkan sebagai anggota DPR RI itu ketika Ibu Mega sudah bukan Presiden, tidak lagi berkuasa ya kan. Jadi itu by proses juga. Dari DPR RI dan suaranya terbanyak sehingga kemudian ditugaskan sebagai Menko PMK, dari bawah juga," kata Djarot.

Eka Gumilar Berpotensi Besar Diusung PKS jadi Calon Bupati di Bandung Barat

"PDIP itu anti loh membikin dinasti itu. Contohnya suami istri, misalnya, tidak boleh dicalonkan menjadi anggota DPR atau legislatif di tingkatan yang sama. Misalkan saya sebagai caleg dari Sumut, istri saya juga anggota DPR, itu enggak boleh. Jangankan di satu dapil, beda dapil enggak boleh," sambungnya.

Djarot pun menyinggung soal isu yang berkembang di masyarakat soal dinasti politik Presiden Jokowi. Menurutnya, setiap orang memiliki hak untuk memilih dan dipilih. Namun, tetap harus memperhatikan etika dan memiliki batasan.

"Ini kalau masalah dinasti dari keturunan. Tapi bagaimana kita sekarang ini di masyarakat berkembang ‘ini Jokowi bangun dinasti’. Ya ketika dia berkuasa, betul di dalam proses demokrasi itu semua orang itu punya hak untuk dipilih dan memilih. Tapi ada etikanya, ada batas-batasnya, ada prosesnya ya," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya