Din Syamsuddin: Calon Pemimpin Terlalu Muda Minim Pengalaman, Terlalu Tua Suka Pikun

Mantan ketua umum Muhammadiyah Din Syamsuddin menemui Ketua Umum PKB yang juga bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di kantor pusat PKB, Jakarta, 3 November 2023.
Sumber :
  • VIVA/Yeni Lestari

Jakarta - Mantan ketua umum Muhammadiyah Din Syamsuddin menemui Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di markasnya, Jakarta, Jumat, 3 November 2023. Din Syamsuddin datang bersama dengan tokoh-tokoh ormas Islam.

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Dalam kunjungannya itu, Din Syamsuddin mengatakan Indonesia butuh pemimpin yang segar dalam artian tidak terlalu muda maupun tua dari segi usia. Ia menilai hal tersebut ada pada pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan dan Cak Imin. 

Din Syamsuddin bahkan sempat menyinggung tokoh-tokoh di Amerika yang terlihat tua namun usianya tidak terlalu tua maupun muda.

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

Pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mengajak warga untuk mendoakan rakyat Palestina dalam kegiatan jalan sehat sarungan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu, 29 Oktober 2023.

Photo :
  • ANTARA/Zumrotun Solichah

"Indonesia ini memerlukan pemimpin yang segar. Kalaupun di negara lain, termasuk Amerika, tokoh-tokoh tua tapi secara biologis usianya muda, tapi tidak terlalu muda," katanya.

Antasari Azhar Ucapin Selamat ke Prabowo-Gibran: Semoga Komitmen Berantas Korupsi

Selain merupakan tokoh muda, Anies dan Cak Imin, menurut dia, juga merupakan tokoh yang berpengalaman dalam politik nasional. Keduanya merupakan mantan aktivis organisasi mahasiswa, pernah menjabat menteri, dan berpengalaman di lembaga legislatif.

Di depan Cak Imin, Din juga sempat menyinggung soal tokoh ataupun calon pemimpin yang berusia muda. Menurutnya, pemimpin muda namun minim pengalaman justru berbahaya bagi Indonesia. Sebaliknya, pemimpin yang berusia tua berpotensi pikun atau lupa. 

"Yang terlalu muda, apalagi minim pengalaman, justru berbahaya. Kalau terlalu tua, ini suka pikun, suka lupa. Jangan-jangan lupa nanti Pancasila. Tapi, juga jangan terlalu muda, karena jam terbang kepemimpinan itu penting," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya