Curhat Kecewanya 2 Mentor Politik Jokowi Usai Gibran Maju Cawapres

FX Hadi Rudyatmo dan Seno Kusumoharjo alias Seno Gedhe
Sumber :
  • VIVA/ Fajar Sodiq

Solo – Dua tokoh dan sesepuh PDIP Solo Raya, yang juga mentor politik Presiden Jokowi, mencurahkan isi hatinya usai Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendampingi Prabowo Subianto sebagai capres. 

Gibran Bagi-Bagi 1.100 Sepatu Gratis ke Siswa Miskin di Solo: Ini CSR, Bukan dari Saya

Setelah mendukung Jokowi mulai dari Wali Kota Solo, Gubernur DKI hingga Presiden, kini mereka berbeda dukungan dalam menghadapi Pilpres 2024.

Dua sesepuh PDIP Solo Raya, itu merupakan FX Hadi Rudyatmo atau yang akrab disapa Rudy yang juga Ketua DPC PDIP Solo, dan Seno Kusumoharjo alias Seno Gedhe, tokoh senior PDIP Boyolali. 

Megawati Belum Putuskan soal Usulan Kerja Sama dengan Prabowo

Seno merupakan tokoh yang mempertemukan Jokowi dengan FX Hadi Rudyatmo, untuk maju sebagai pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo pada Pilkada Solo 2005 silam.

Tak hanya berhenti di Pilkada Kota Solo, Rudy dan Seno Gedhe juga turut mendukung Jokowi maju dalam Pilgub DKI Jakarta tahun 2012. Setelah itu mereka terus mesra dan menjadi tim pemenangan untuk Jokowi pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.

Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain

Seno Gedhe menceritakan awal perkenalannya dengan Jokowi saat akan menghadapi Pilkada Kota Solo 2005 silam. Saat itu dirinya menghubungi berbagai pihak untuk mencari tokoh yang akan diusung. Kemudian muncullah nama Jokowi yang saat itu merupakan pengusaha mebel dan Ketua Asmindo Solo Raya.

Yo jenengan usum pilkada, kontak kono, kontak kene, akhire ketemu Pak Jokowi yang maju bareng mas Rudy jadi pasangan, nyatane menang (Ya namanya musim pilkada, kontak ke sana, kemari, akhirnya ketemu Pak Jokowi yang dicalonkan bersama Mas Rudy, kenyatannya menang),” kata dia yang didamping Rudy di kediaman pribadi di Mojosongo, Solo, Sabtu, 4 November 2023.

Kemudian, Seno mengungkapkan sejak awal menjadi Wali Kota Solo, dirinya memang merupakan salah satu pendukung Jokowi hingga dua periode. Kemudian dukungan tersebut diberikan kembali saat maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2012 dan Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. 

“Ya kita berdua dukung Pak Jokowi mulai dari wali kota, gubernur dan Presiden,” ujar dia.

Tetapi dukungan dalam Pilpres 2024 mendatang, kakak kandung mantan Bupati Boyolali, Seno Samudra, itu bakal berbeda pilihan dengan Jokowi. Bahkan, Seno dan Rudy bertekad bulat untuk mendukung pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD seperti yang diusung PDIP dan partai-partai pendukung.

Mereka tidak mendukung pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Walau Gibran adalah putra sulung Presiden Jokowi. Dia menegaskan pilihannya tersebut sesuai dengan ajaran Marhaenisme.

“Kalau kita mendukung Pak Ganjar dan Mas Mahfud itu bukan berarti kita berubah lho. Yang berubah itu yang sana. Pemahaman saya, kalau mereka yang masih berkomitmen dengan ajaran Marhaenisme, nggak ada benarnya kalau pergi ke mana-mana. Marhaenisme itu ya hanya satu, di Ganjar sama Mahfud. Wong ngomong Marhaenisme kok mendukungnya rono-rono (ke sana-kesana) ki Marhaenisme sing pye?,” katanya.

Meskipun kini berbeda dukungan, Seno mengaku tidak kecewa dengan keputusan putra sulung Presiden Jokowi yang maju sebagai cawapres Prabowo Subianto. Seno pun meyakini bahwa pasangan calon yang didukungnya dalam pilpres kali ini akan menang. 

“Saya nggak pernah kecewa karena jago saya menang terus kok,” ucapnya.

Ia juga tidak mempermasalahkan perbedaan capres yang didukung antara dirinya dengan Presiden Jokowi. Menurutnya pilihan tersebut merupakan hak politik seluruh warga negara Indonesia. Hanya saja, Seno agak menyayangkan dalam proses putusan MK yang menyebabkan Gibran yang belum memenuhi batas usia minimal bisa maju menjadi cawapres dengan adanya perubahan putusan pernah memiliki pengalaman menjadi kepala daerah.

“Sesuatu yang baik hendaknya ditempuh dengan proses yang baik, dilandasi dengan proses yang baik dan dilandasi dengan niat yang baik. Itu yang saya pegang Sehingga menjawab pertanyaan tentang pencalonan Gibran, rasanya kok itu tidak terpenuhi. Bahwa sebagai orangtua berkeinginan anaknya nyalon wakil presiden itu relatif baik. Tapi apakah prosesnya baik? Saya nggak perlu menjelaskan,” jelasnya.

Sementara itu, FX Rudy yang 2 periode mendampingi Jokowi sebagai Wakil Wali Kota Solo, menargetkan perolehan pasangan capres dan cawapres Ganjar dan Mahfud MD di Solo bisa menang telak. Ia tidak gentar dengan majunya Gibran sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto. Bahkan perolehan suara pasangan yang diusung PDIP itu bisa meraih seperti jumlah perolehan Jokowi saat pilpres.

“Saya targetkan sama dengan perolehan Jokowi aja, 82 persen atau berapa gitu. Yang penting saya konsolidasi terus menerus dan selalu mengingatkan kepada kader. Kader PDIP itu jiwa Marhaenismenya tidak perlu diragukan lagi. Kita berharap Ganjar-Mahfud menang satu putaran,” ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya