Relawan Pendukung Prabowo-Gibran Minta Semua Pihak Hormati Putusan MKMK

Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah (Tengah)
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Jakarta – Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah memberikan pernyataan terkait putusan MKMK yang sudah dibacakan, oleh Ketua MKMK Jimly Asshiddiqie, Selasa 7 November 2023 kemarin. Mardiansyah meminta semua pihak agar menghormati putusan MKMK, bukan hanya soal sanksi kepada seluruh hakim, tetapi juga kepada putusan MK terkait batas usia Capres-Cawapres. 

Ikuti Jejak Gibran, Putri Aria Bima PDIP Daftar Maju Pilkada Solo

Putusan MK mengenai syarat pencalonan Capres-Cawapres menurut Mardiansyah tidak dapat diganggu gugat karena putusan tersebut bersifat final dan mengikat. Putusan MKMK yang telah dikeluarkan tidak dapat mengubah putusan MK. 

"Kita harus bisa menghormati apa yang sudah diputuskan, tidak hanya putusan MKMK tapi juga putusan MK soal batas usia Capres-Cawapres, Gibran menggunakan hak konstitusinya untuk maju sebagai cawapres ya harus dihargai juga jangan karena takut kalah atau bahkan sudah merasa kalah lalu marah-marah uring-uringan terus seperti anak kecil yang sedang ngambek." Ujar Mardiansyah dalam keterangan yang diterima, Rabu 8 November 2023.

Sekjen Gerindra Ungkap Potensi Pertemuan Prabowo dan Megawati

Presiden Jokowi.

Photo :
  • Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

Mardiansyah mengatakan, proses demokratisasi dalam pemilihan umum mengalami perubahan atau perbaikan itu merupakan hal yang sangat lumrah. Dia mengatakan,  di masa yang lalu, Persyaratan Capres-Cawapres juga pernah diubah menjelang Pemilihan Umum.

Politikus PDIP Sebut Ahok dan Anies Berasal dari Akar Rumput Berbeda

"Di masa yang lalu, Persyaratan capres-cawapres minimal sarjana strata satu lalu diubah menjadi SMA atau yang sederajat hanya untuk mengakomodir agar Megawati bisa mencalonkan diri sebagai Calon Presiden, lalu disaat Prof Mahfud MD menjadi Ketua MK ketika proses pemilu tahapannya sudah berjalan bahkan DCT para caleg sudah ditetapkan keluar putusan MK terkait sistem pemilu yang sebelumnya ditentukan suaranya melalui no urut, diubah menjadi suara terbanyak," kata Mardiansyah.

"Jadi perubahan dalam proses demokratisasi ini biasa terjadi sehingga sikap yang berlebihan dari kelompok PDIP dan pendukungnya justru semakin menguatkan bukan soal nilai-nilai yang diperjuangkan tapi hanya soal kepentingan politik kekuasaan semata," kata Mardiansyah

Mardiansyah juga meminta semua pihak agar tak terus-terusan bermain drama. "Sudah ya jangan drama terus, memang gak capek ya selalu main perasaan walaupun kita sangat memahami kekecewaan yang dirasakan keluarga besar PDIP karena merasa setengah kekuatannya hilang setelah Jokowi dan keluarga memutuskan untuk tidak bersama lagi," kata Mardiansyah

Sekarang ini, lanjut Mardiansyah, terlihat PDIP merasa sudah kalah duluan dan membayangkan tidak berkuasa lagi. "Sehingga panik sekali dan dengan sikap seperti sekarang ini membuat rakyat capek juga ngeliatnya, bukannya gagasan atau ide yang keluar tapi malah marah-marah aja." Tegas Mardiansyah

Mardiansyah mengatakan, sejak awal menjabat sebagai Presiden, Jokowi memang terlihat sekali tekadnya untuk membangun Indonesia menjadi negara maju. Sudah banyak sekali yang dilakukan dan kita rasakan bersama manfaatnya. 

Keberanian Jokowi pun tak perlu diragukan lagi, salah satunya dapat dilihat dalam soal hilirisasi yang kita mendapat begitu banyak protes dari negara-negara lain bahkan digugat juga di WTO tapi Jokowi tetap melawan dengan lantangnya karena meyakini dengan hilirisasi ini dapat semakin mempercepat Indonesia menjadi negara maju.

"Jokowi itu hanya ingin diujung masa jabatannya ini dapat dipastikan Indonesia on the track menuju negara maju, jangan sampai ganti presiden lalu kembali lagi ke awal dan soal hilirisasi ini sepertinya PDIP dengan Ganjar Pranowo nya tidak setuju dilanjutkan padahal ini salah satu faktor penting untuk kita menjadi negara maju," ujar Mardiansyah

Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah (Tengah)h

Photo :
  • Dok. Istimewa

Karena itulah, lanjut Mardiansyah, Jokowi dan keluarga mengorbankan dirinya dengan di caci maki, dituding macam-macam, difitnah dan sebagainya. Namun, demi kepentingan bangsa dan negara, Jokowi ambil semua resiko itu karena yang bisa memastikan program menuju Indonesia Maju itu tetap bisa berjalan sesuai yang direncanakan ya hanya Prabowo dan Gibran.

"Bingung juga ya, katanya partai wong cilik tapi justru lebih mendukung kepentingan negara asing daripada kepentingan nasional rakyat Indonesia dan Kami Keluarga Besar Rampai Nusantara di seluruh Indonesia akan terus bersama Jokowi demi kemajuan bangsa dan negara." Kata Mardiansyah.

"Cukup sudah ya sinetronnya, jangan kayak sinetron tersanjung yang gak habis-habis. sekarang ini marilah kita nikmati pesta demokrasi ini dengan penuh riang gembira tanpa adanya rasa kebencian dan permusuhan sesama anak bangsa." Pungkas Mardiansyah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya