Megawati Tersenyum Dengar Sekjen PDIP Hasto Hobi Lari yang Terinspirasi dari Atikoh Ganjar

Hasto Kristiyanto dan Pengurus DPD PDIP Sulteng di Palu
Sumber :
  • PDI Perjuangan

Jakarta – Ada hobi baru yang dilakoni oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, selain berpolitik. Terinspirasi dari Atikoh, istri Ganjar Pranowo, Hasto mengaku saat in sedang senang lari.

PDIP Klaim 5 Ribu Suaranya Direbut PAN di Dapil Jawa Barat IV

Itu diceritakan Hasto, saat hadir dalam Rakerda ke-IV DPD PDIP Sulawesi Tengah. Pada Minggu 19 November 2023, usai hadir di konsolidasi itu di menyempatkan berolahraga lari sepanjang 7 km di Palu.

"Usai pembukaan Rakerda ini, saya akan berlari. Siapa yang mau ikut dengan saya," ajak Hasto, dalam keterangannya.

Politikus Muda PDIP: Jokowi Membakar Rumahnya Sendiri

Setelah mendengar pilihan lokasi berlari, Hasto mengajak Ketua DPD PDIP Sulteng Muharram Nurdin dan jajarannya, berlari santai di Taman GOR Palu. Di lokasi tersebut, ada Monumen Mutiara Bangsa  yakni patung Bung Karno

Hasto mengajak peserta jalan santai berpose bersama di depan patung Bung Karno sambil meneriakkan yel-yel penyemangat.

Pelari Berbagai Kota Jawa Barat Lari Ratusan Kilometer Dukung Bima Arya Maju Pilgub

"Saya sedang rajin berlari sekarang. Bisa sampai tujuh kilometer," kata Hasto.

Hobi barunya tersebut diceritakan Hasto ke Megawati. Ketua Umum PDIP tersebut tersenyum mendengar anak buahnya itu bisa lari sampai 7 km.

"Ibu Megawati tersenyum sewaktu saya cerita sekarang lagi rajin berlari sampai 7 kilo," ujar Hasto.

Dia mengakui, hobi lari itu terinspirasi dari istri capres yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo. Bahkan Atikoh sendiri hari ini berhasil ikut marathon dan melahap 42 kilomter. Baginya itu sangat mengesankan.

"Hari ini Ibu Atikoh Ganjar berhasil menyelesaikan Borobudur Marathon 42 kilometer. Itu luar biasa. Saya baru bisa 7 kilometer," ucap Hasto sebelum berlari.

Lebih lanjut,lanjutSekretaris TPN Ganjar-Mahfud tersebut mengatakan, ia mempersiapkan diri menghadapi tahun politik. Bila sebelumnya dia suka bersepeda, sekarang berpindah dengan lari sekitar 7 kilometer.

"Lari resikonya lebih kecil dari naik sepeda. Memang berat memulai lari ini. Kalau lagi di Jakarta, saya biasanya berlari mengelilingi Gelora Bung Karno," papar Hasto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya