Dukung Kebebasan Pers, Ganjar: Pemerintah Gak Boleh Baperan Kalau Dikritik

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Sumber :
  • VIVA/Galih Purnama

Jakarta - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan pemerintah tak boleh mudah tersinggung atau baperan saat menerima kritikan dari berbagai pihak termasuk media massa. Ganjar menyebut hal itu jadi salah satu dukungan terhadap kebebasan pers yang harus dijaga.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

"Dukungannya pemerintahnya gak boleh baperan kalau dikritik. Itu dukung dulu, karena itu bagian dari kebebasan pers," kata Ganjar di Kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis, 30 November 2023.

Ganjar juga menyebut insentif perlu dipertimbangkan, serta edukasi kepada masyarakat harus lebih masif dalam menyampaikan informasi sesuai fakta, tidak ada hoaks.

Isu Partai Rival Gabung Dukung Prabowo, Sangap Surbakti Khawatir Bisa Jadi Duri dalam Daging

"Yang kedua insentif yang bisa diberikan ketika transisi ini terjadi yang ketiga adalah edukasi kepada publik, kita ada Kominfo pemda ada guru-guru mengajarkan itu semuanya sehingga kita makin dewasa dan baik," katanya.

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo

Photo :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham
Geger Seorang Ulama Pesohor Kritik Nabi Muhammad

Di sisi lain, Ganjar mengatakan para pejabat negara juga seharusnya dapat memberi kritik. Namun, masih dalam konteks kebebasan dan kemerdekaan berekspresi.

Ganjar mengungkapkan sudah mulai banyak stand up komedian atau pelawak yang takut memberi kritik ke pejabat publik. Namun, ia mengatakan jika para stand up komedian itu juga harus menerima kritikan.

"Para stand up komedian, jadi ketakutan semua, 'Mas kalau saya kritik ini gimana?' 'Lho, kritik saja, tapi kalian nanti saya kritik jangan marah ya'," kata Ganjar.

Tapi, Ganjar menyebut stand up komedian itu protes karena tidak seharusnya pejabat publik memberi kritik. Kata dia, menurut stand up komedian bahwa pejabat publik harus menerima kritik.

"Enggak, maksud saya biar ada dialektika. Kan kita ini masih belajar nih, kita ini belum mapan-mapan banget. Kalau anda boleh, kenapa saya tidak boleh?" ujar Ganjar.

Pun, mantan Gubernur Jawa Tengah itu jelaskan, kritik dari pejabat dalam bentuk menggiatkan. Maka itu, kritik seorang pejabat ada batasnya. Ia juga mengaku tak akan tersinggung jika menerima kritikan, selama tak mengandung fitnah.

Wajah Seperti Hantu

Ganjar Pranowo menyebut wajahnya seperti hantu karena ada beberapa pihak yang terlihat takut untuk berfoto dengannya. Mulanya, Ganjar mengatakan bahwa dirinya merasa aneh saat menemui beberapa masyarakat yang hendak berfoto.

"Saya juga kadang merasa aneh diri saya, sekarang orang mau foto sama saya (kok) takut," kata Ganjar di Kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis, 30 November 2023.

Ia pun menilai masyarakat yang takut berfoto dengannya merupakan salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun, Ganjar tak mempermasalahkan hal itu dan akan tetap melayani siapapun yang ingin mengajaknya berfoto.

"Nah, masyarakat, kenapa jadi takut? Saya kira pada saat saya datang, ada ibu-ibu, "pak Ganjar foto, pak Ganjar foto", dia ngejar saya, saya tengok, dia PNS. Saya bilang, "jangan". Saya ingat itu. Nanti kalau kena aturan, "gak papa saya copot dulu pak (emblem PNS)," jelas Ganjar.

Meski begitu, Ganjar menyebut anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) punya keberanian untuk berfoto dengan dirinya. Ia pun berkelakar bahwa mengingat wajah yang ingin berfoto dengannya. 

"Oh lain, lain, kalau ini (PWI) saya lihat pemberani semua. Nanti mau milih siapa aja saya tau kok yang di sini," kata Ganjar sambil tertawa.

"Kalau dihajar, saya sudah terlalu sering, dipuji juga pernah, yang perlu disikapi dari kita jangan baperan karena kita berada pada posisi itu tuh, Anda itu wajib, wajib dikritik," tutur Ganjar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya