Situs Resmi KPU Diretas, Ganjar Harap Aparat Penegak Hukum Turun Tangan

Capres Ganjar Pranowo
Sumber :
  • VIVA/Yeni Lestari

Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo merespons kabar kebocoran data pribadi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Ia berharap aparat penegak hukum ikut turun tangan mengatasi kebocoran data tersebut. 

Baliho Rektor UMT Maju Pilkada Kota Tangerang Dirusak OTK, Relawan Geram

"Tentu saja APH kita harapkan segera bertindak dan KPU segera memperbaiki, sistemnya tidak boleh rentan karena ini yang nanti membikin publik punya analisir-analisir negatif," kata Ganjar kepada wartawan di Jakarta Utara, Kamis, 30 November 2023.

Capres Ganjar Pranowo

Photo :
  • Istimewa
494 Suara Hilang di Dapil Jabar 1, Nasdem Tuduh Golkar Ada Kenaikan 472 Suara Ilegal

Di sisi lain, ia mengaku Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud juga turut membantu menyelidiki kebocoran data pribadi yang terjadi. TPN, kata dia, melalui tim IT turut memantau kebocoran tersebut.

"Sekarang sedang ditangani. Dari TPN juga memantau terus menerus dan kira pengen tau apa kemudian kekurangan yang ada di sana. Tim IT kami juga sedang mencoba memantau terus menerus," katanya.

PPP Sebut 36 Ribu Suaranya Pindah ke Partai Garuda di Dapil Jawa Barat

Kendati begitu, Ganjar berharap KPU segera memperbaiki sistem data agar tak ada lagi kebocoran masif menjelang kontestasi pemilu 2024 mendatang.

"Segera KPU perbaiki, segera proteksi segera cari orang orang terbaik untuk bisa meyakinkan bahwa IT sistemnya itu beres," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, kasus kebocoran data pribadi terjadi pada situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Adapun informasi kebocoran data pribadi ini pertama kali diungkap oleh konsultan keamanan siber Teguh Aprianto, pada Selasa, 28 November 2023. Lewat platform media sosial X @secgron, dirinya membagikan tangkapan layar unggahan hacker bernama Jimbo dengan caption "KPU.GO.ID 2024 Voters RAW DATABASE".

Gedung KPU (Komisi Pemilihan Umum)

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

Mengutip postingan @secgron, hacker tersebut mengklaim telah mendapatkan sekitar 252 juta data dalam postingannya di situs jual beli data curian, yakni Breachforums.

Akan tetapi, terdapat beberapa data terduplikasi dan akhirnya setelah melalui proses penyaringan hanya tersisa 204.807.203 data pribadi unik.

Dari data tersebut, Jimbo menjelaskan mendapatkan informasi lengkap mulai dari NIK, NKK, no_ktp (Passport) , Nama, tps_id, Difabel, ektp, jenis_kelamin, tanggal_lahir, tempat_lahir, kawin, alamat, rt, rw, dan banyak lagi.

Untuk seluruh data pribadi bocor tersebut, pelaku peretasan memasang harga untuk 204 juta data penduduk Indonesia bocor tersebut sekitar USD 74000 atau sekitar Rp 1,2 miliar.

Dilansir dari Antara, Rabu, 29 November 2023, Informasi kebocoran data penduduk Indonesia ini juga dikonfirmasi oleh pakar keamanan siber Pratama Persadha. Dalam keterangannya, dia mengungkap angka data yang bocor hampir sama dengan jumlah pemilih dalam DPT Tetap KPU.

"Data pribadi penduduk bocor ini hampir sama dengan jumlah pemilih dalam DPT Tetap KPU dari 514 kab/kota di Indonesia serta 128 negara perwakilan," kata Pratama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya