Tak Ingin Terjadi Polarisasi, Mahasiswa di Yogyakarta Serukan Pilpres Satu Putaran

Ilustrasi logo parpol peserta Pemilu 2024.
Sumber :
  • Dok. VIVA

Jakarta - Ratusan mahasiswa se-Yogyakarta bersama Formasi Indonesia Moeda (FIM) berkumpul untuk menyuarakan Pemilu 2024 satu putaran. Mereka berkumpul untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa lainnya bahwa kepentingan bangsa lebih utama, daripada kontestasi politik 5 tahunan. 

Protes Meluas di Universitas Spanyol, Mahasiswa Minta Putus Hubungan dengan Israel

Koordinator Nasional Formasi Indonesia Moeda (FIM) Syifak Muhammad Yus menilai aksi mengawal agenda rakyat dengan mendukung Pilpres 2024 sekali putaran harus menjadi agenda gerakan secara nasional.

“Kita ingin Pilpres 2024 itu berjalan sekali putaran, terutama karena alasannya kita ingin menghindari polarisasi, karena polarisasi itu sangat tidak baik bagi Bangsa Indonesia, kita nggak ingin ada pembelahan sosial terlalu dalam hanya karena pilpres,” kata Syifak dalam keterangan yang diterima, Kamis, 4 Januari 2023.

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget, Eh yang Menang Capresnya Gemoy dan Bisa Joget

Ilustrasi surat suara di pemilu

Photo :
  • vstory

Selain menghindari polarisasi ekstrim, Pilpres 2024 sekali putaran juga mampu menghemat anggaran sampai Rp17 triliun lebih, dan anggaran sebesar ini bisa dialokasikan ke program kemaslahatan masyarakat Indonesia. 

Pilmapres 2024, Dua Mahasiswa UMSU Sabet Juara 1 Sekaligus

“Kalau sampai tanggal 14 Februari presidennya masih harus diulang pemilihannya, artinya kan ada stagnan, ada stagnasi antara pelaku ekonomi juga, yang kita khawatirkan menciptakan ketidakstabilan politik itu sebenarnya maksud dari agenda ini,” kata Syifak.

Syifak mengatakan, mahasiswa mendukung penuh gagasan Pilpres 2024 sekali putaran agar pembangunan yang sudah dikerjakan oleh pemerintah saat ini berkelanjutan. Dia menyarankan agar mahasiswa dan masyarakat Indonesia bersama-sama mengawal dan mendukung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang punya peluang besar memenangkan Pilpres 2024 demi terealisasinya pilpres sekali putaran.

Dari hasil survei terbaru dari lembaga terpercaya, kata Syifak, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memiliki potensi paling besar untuk memenangkan Pilpres 2024 sekali putaran.

“Nah kalau kita lihat dari data survei itu kan yang berpeluang besar menang sekali putaran itu hanya ada di pasangan 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka karena kan hasil survei terakhir itu Pak Prabowo itu sudah 40% ke atas," ucapnya.

"Kalau Pak Ganjar dan Pak Anies itu 20% maksimal. Sayang aja kalau harus milih Ganjar, harus milih Anies karena kenapa putaran kedua juga kemungkinan yang menangkan Pak Prabowo, jadi sama saja mending all in dukung 02 untuk sekali putaran aja,” jelasnya

Sementara itu, Koordinator Daerah FIM Provinsi Yogyakarta Eling Wening Pangestu mengatakan, sedikitnya ada 6 perwakilan Universitas se-Yogyakarta yang hadir pada kumpul Kopdar FIM ini, yakni dari Universitas Gadjah Mada (UGM); Universitas Negeri Yogyakarta (UNY); Universitas Islam Negeri (UIN); Yogyakarta, Universitas Pembangunan Nasional (UPN); Veteran Yogyakarta; Universitas Nahdlatul Ulama (UNU); Yogyakarta dan Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY).

“Semua temen-temen mahasiswa dan aktivis di Jogja itu yang hadir sekitar 250 orang. Di tengah hujan dan lagi libur gitu tapi alhamdulillah semangat mahasiswa-mahasiswa Jogja masih bergelora,” kata Eling.

Dikatakan Eling, mahasiswa se-Yogyakarta tergerak hatinya untuk sama-sama mengawal agenda rakyat demi keberlanjutan pembangunan yang sudah berhasil dibangun pondasinya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Gerakan Pilpres 2024 sekali putaran, kata Eling, menjadi hal wajib yang harus diperjuangkan oleh mahasiswa demi terhindarnya polarisasi dari orang-orang tak bertanggung jawab. Apalagi, Pilpres 2014 dan 2019 menjadi contoh bagi masyarakat Indonesia bahwa pertarungan head to head di pilpres sangat riskan dan berpotensi memecahkan kerukunan antar masyarakat. 

"Dari kita sendiri sebenarnya itu suatu hal yang traumatis, karena memang benar-benar membekas. Makanya kalau saya sih menganggap yang namanya Pilpres sekali putaran itu sebenarnya menguntungkan bagi masyarakat," kata Eling

Pemilu/Ilustrasi

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Sebab, lanjutnya, masyarakat pasti menginginkan kedamaian dalam memilih pemimpinnya. Sehingga hasilnya pun bisa berdampak positif untuk masyarakat.

“Kalau dilihat misalnya kita dua putaran gitu, kan costnya terlalu besar, dan itu bisa dialokasikan untuk mencegah masyarakat dari stunting atau apa yang memang menjadi hal-hal urgent untuk masyarakat,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya