Istana: Masa Presiden Tidak Boleh Beri Pandangan terkait Debat

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menjelaskan tugas-tugas para staf khusus presiden usai mereka bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 2 Desember 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/Agus Rahmat

Jakarta – Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan hal wajar Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan atas debat calon Presiden ketiga yang diselenggarakan KPU RI di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu malam, 7 Januari 2024.

Jokowi Teken UU Daerah Khusus Jakarta

Debat diikuti tiga orang calon Presiden yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Adapun, tema debat tentang pertahanan, keamanan, hubungan internasional, geopolitik dan globalisasi.

“Ya Presiden kan bisa memberikan pandangan ya. Masa Presiden enggak boleh memberikan pandangan terhadap hal-hal yang menurut beliau perlu disampaikan, termasuk juga terkait dengan debat,” kata Ari di Kompleks Istana Kepresidenan pada Selasa, 9 Januari 2024.

Prabowo Pastikan Tak Ada Waktu Terbuang Sia-sia selama Masa Transisi Pemerintahan

Prabowo Subianto Debat Ketiga Calon Presiden Pemilu 2024

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Karena, kata dia, ini menyangkut pendidikan politik masyarakat juga. Bagaimana proses perdebatan itu diharapkan, tidak ada sesuatu yang sifatnya tendensius berpihak terhadap salah satu kandidat dalam debat.

Prabowo Temui Lawan Politiknya dalam Pilpres Upaya Luar Biasa, Menurut PAN

“Pendapat beliau suatu yang saya kira netral ya, tidak berpihak karena itu terkait dengan jalannya proses perdebatan,” jelas dia.

Jadi, Ari melihat Presiden Jokowi ini tidak ada upaya menyoroti salah satu pihak peserta debat calon Presiden. Akan tetapi, ia menilai Presiden Jokowi memberi masukan sebagai seorang penonton debat rakyat, dan mewakili para penonton masyarakat lain.

“Itu masukan Presiden, bagaimana sebagai seorang penonton debat rakyat dan juga Presiden berupaya untuk mewakili para penonton dan masyarakat Indonesia, yang ingin mendapatkan debat yang lebih baik, lebih berkualitas sehingga bisa mengelaborasi sebenarnya apa yang dipikirkan oleh masing-masing kandidat itu, baik kebijakan dielaborasi lebih dalam,” ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan pasti banyak yang kecewa melihat debat ketiga calon Presiden yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu malam, 7 Januari 2024.

Karena menurut dia, debat calon presiden hanya memperlihatkan saling serang pribadi sehingga tidak terlihat visi misinya. "Saya kira akan banyak yang kecewa,” kata Jokowi dikutip pada Senin, 8 Januari 2024.

Maka dari itu, Jokowi meminta agar KPU melakukan evaluasi lagi dalam debat calon presiden dan calon wakil presiden selanjutnya. Jangan sampai, kata dia, ada yang menyerang secara pribadi dalam debat tersebut.

“Debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup. Saling menyerang enggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang, bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi,” ujarnya.

Karena, kata dia, kalau menyerang secara pribadi yang tidak ada hubungannya dalam konteks tema debat mengenai hubungan internasional, geopolitik, pertahanan dan keamanan itu kurang tepat.

“Kalau sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan dan lain-lain, saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton,” jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya