Jubir AMIN Sindir Jokowi Getol Bagi-bagi Bansos Jelang Pilpres: Pak RT Kan Bisa!

Presiden Jokowi menyerahkan bantuan beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM)
Sumber :
  • Setpres

Jakarta – Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang semakin gencar keliling daerah membagikan bantuan sosial (bansos) jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dikritik. 

Jokowi Ajak PM Singapura Lee Jadi Pengembang Kawasan Industri Halal di Tiga Daerah RI

Jokowi turun langsung menyalurkan bansos kepada warga di tengah sorotan netralitas Presiden karena condong mendukung paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran -- dimana sang cawapres adalah putra sulungnya.

Juru bicara Timnas AMIN, Tatak Ujiyanti menilai aksi Jokowi bersama para menteri gencar membagikan bansos sangat politis, apalagi pembagian itu dilakukan mendekati hari H pencoblosan Pilpres 2024. 

DKPP Ungkap Laporan Pelanggaran Pemilu 2024 Terbanyak dari Provinsi Papua

"Sudah pasti menjadi pertanyaan karena memang ada unsur politis, vote buying dari masyarakat dengan membagi-bagikan bansos," kata Tatak Ujiyanti dalam perbincangan di tvOne, Rabu, 31 Januari 2024

Presiden Jokowi membagikan bantuan sosial

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Besok, Jokowi Bertemu CEO Microsoft di Istana Negara

Menurutnya, pembagian bansos umumnya diberikan sebagai hak masyarakat karena aspek kedaruratan, seperti krisis ekonomi, kenaikan harga BBM, atau pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu. Hal itu demi menjaga konsumsi masyarakat di tengah kondisi sulit. 

"Sekarang kedaruratannya apa? Apakah pemilu ini ada kedaruratannya? Kalau bicara El Nino, BMKG itu mengatakan kedaruratan El Nino ini dampaknya sudah selesai Januari ini," ujarnya

Selain itu, mantan TGUPP di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyayangkan ketidaknetralan Presiden Jokowi dengan gencar membagikan bansos jelang pilpres. 

Ia menyoroti beberapa indikasi penyaluran bansos oleh Jokowi ini politis. Pertama, anggaran bansos 2024 naik mencapai 496 triliun hampir sama saat dengan anggaran bansos tahun 2020 pada saat pandemi. 

Kedua, lonjakan anggaran bansos ini menjelang Pemilu 2024 mengindikasikan pemerintah sedang menerapkan praktik pork barrel politics atau politik gentong babi pada periode elektoral dengan tujuan merebut suara dan dukungan pemilih.

Praktik politik seperti ini kerap dilakukan calon incumbent yang berkuasa, dengan menggelontorkan berbagai program seperti program jaminan sosial, seperti bansos atau bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari APBN untuk tujuan elektoral.

"Bansos kan persoalan normal, kenapa? Ketua RT aja bisa kok, lah ini kenapa sampai Jokowi sama menteri kemana mana? Ini indikasi yang disebut pork barrel politics -- politik gentong babi," ungkapnya
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya