Utang Pemerintah Tinggi, Megawati Bingung Cara Bayarnya: Ayo Mikir, Jangan Enak-enakan Tidur

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri di Rakernas 5 PDIP
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyinggung utang pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini yang cukup besar. Di hadapan para kadernya, Megawati mengatakan bagaimana cara membayarnya. 

Penyitaan Barang Milik Hasto dan Stafnya Dinilai Salahi Prosedur, Penyidik KPK Disebut Ugal-ugalan

Hal tersebut ia sampaikan ketika berpidato politik dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Jumat, 24 Mei 2024. 

"Pertanyaan saya, ayo mikir, utang kita ini bagaimana cara bayarnya? Ayo mikir, mikir loh, jangan enak-enakan tidur loh," kata Megawati. 

MTA Hormati Keputusan Pemerintah Laksanakan Idul Adha Besok

Presiden RI ke-5 itu juga menyinggung kondisi elite politik, yang mulai memperebutkan kursi menteri ketika Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Apalagi rumor mencuat akan ada penambahan kementerian, menyusul revisi UU Kementerian Negara nantinya jumlah kementerian menyesuaikan dengan kebutuhan Presiden.

"Jabatan menteri pun, yang Ibu dengar nih, wah, sudah pada rebutan deh," kata dia. 

PPP dan PDIP Siap Kerja Sama untuk Pilkada Garut

Megawati menilai menambah kursi menteri kurang tepat. Menurutnya, perampingan kabinet perlu dilakukan dalam menghadapi berbagai krisis di pemerintahan selanjutnya. Ia kemudian mencontohkan saat dirinya menjadi Presiden RI pada 2001-2004.

"Ketika menghadapi krisis multidimensi saya lebih memilih membentuk kabinet yang ramping, dengan jumlah menteri 33 tapi bersifat apa, zaken kabinet, kabinet yang profesional," katanya. 

Maka dari itu, Megawati kembali menegaskan bahwa perlu ada sosok pemimpin yang tepat untuk menghadapi masalah. Karenanya, urgensi untuk menambah kursi menteri perlu dikaji kembali. 

"Jadi benar, the right man in the right place. Terbukti krisis dapat diatasi dan seluruh hutang terutama dengan International Monetary Fund (IMF) dapat dilunasi," kata putri Presiden RI pertama, Soekarno atau Bung Karno tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya