- AP Photo/Dita Alangkara
VIVAnews - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak ambil pusing dengan isu reshuffle atau perombakan kabinet oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut PPP, reshuffle merupakan kewenangan SBY.
"Presiden itu tidak perlu didesak-desak soal reshuffle. Orang yang mendesak itu tak tahu kewenangan yang dimiliki presiden," kata Sekretaris Jenderal PPP, Romahurmuziy kepada VIVAnews.com, Jumat 16 September 2011. "PPP tidak akan mencampuri, kecuali ditanya."
Menurut Romy -sapaan Romahurmuziy- hendaknya semua pihak memberikan kesempatan kepada SBY dan kabinetnya untuk bekerja. "Kalau ada yang salah, namanya juga manusia. Pasti memiliki kelemahan," kata dia.
Namun, lanjut dia, jika SBY menginginkan perubahan dalam kabinet, PPP akan mempersilakannya. "Kalau presiden merasa tidak konsen, penyegaran boleh saja," kata dia. "Tidak perlu menunggu dua atau tiga tahun sisa waktu jabatan, ataupun Oktober mendatang."
Saat ini, PPP menempatkan dua kadernya sebagai menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Mereka adalah sang Ketua Umum Suryadharma Ali sebagai menteri agama dan Suharso Manoarfa yang menjabat sebagai menteri perumahan rakyat. Lantas, apakah PPP merasa kedua kadernya itu aman dari reshuffle? "Kita tidak bisa mengatakan aman atau tidak, itu kewenangan presiden," kata Romy.
"Kalau sesuai pakta politik yang ditandatangani Setgab, kalau Presiden SBY ingin reshuffle akan konsultasi dengan partai koalisi."
PPP, tambah Romy, juga tak mengkhawatirkan posisi Menteri Suharo yang saat ini sedang diterpa isu perceraian. "Tidak ada masalah," kata dia.
PPP juga tidak berusaha mengklarifikasi permasalahan Suharso itu. "Kecuali kalau ada pelanggaran perundang-undangan atau syariah, baru kita klarifikasi." (umi)
Nonton Langsung di Qatar, Fitri Carlina Menangis Saat Timnas Indonesia Menang Lawan Korea Selatan
Saking bahagianya, Fitri Carlina sampai terlihat menundukan kepala dan menangis bahagia atas kemenangan Timnas Indonesia saat melawan Korea Selatan.
