- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Dukungan demi dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi yang telah menetapkan tersangka Gubernur Akademi Kepolisian Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo terus bergulir. KPK diminta jangan melemah.
"Polri bukan sebuah lembaga yang tidak tersentuh," kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung di gedung DPR, Jakarta, Rabu 1 Agustus 2012.
Pramono meminta KPK tidak kendur dalam menangani kasus dugaan korupsi pengadaan Simulasi Kemudi Mobil dan Motor untuk pembuatan Surat Izin Mengemudi tahun anggaran 2011 itu.
Sebab dia melihat adanya ego dari pihak kepolisian, sehingga proses penggeledahan berlangsung hampir 24 jam. "Proses yang berkepanjangan hampir 24 jam baru bisa barang bukti dipindahkan atau dibawa itu menunjukan bahwa masih ada ego yang berlebihan dari pihak Polri," kata politisi PDI Perjuangan ini.
Apa yang dilakukan KPK untuk mengungkap adanya korupsi sebagai sebuah terobosan dan keberanian. "Tidak boleh ada lembaga manapun ketika ada aparat penegak hukum termasuk KPK melakukan penegakan lalu menghambat," kata Pram.
Dengan adanya barang bukti yang sudah dipegang KPK, Pram berharap KPK bisa menindaklanjutinya. Pram mengakui bahwa Korps Lalu Lintas Polri ini merupakan satu pos yang mendatangkan pendapatan besar bagi negara dan Polri.
"Di sana ada SIM, BPKB, STNK, dan alat simulasi yang bermacam-macam. Barang bukti itu sudah ada di KPK. Proses sampai 24 jam itu perlu kita sesali," kata Pramono.
Polri sendiri membantah keras ada penghambatan atau penghadangan penyidik KPK saat penggeledahan. Yang terjadi adalah komunikasi dan koordinasi di lokasi penggeledahan. (umi)
Indef Ungkap Tantangan Ekonomi yang Bakal Hantui Kabinet Prabowo-Gibran
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebut, menteri-menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan kebingungan jika tak bisa men
