Sumber :
- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVAnews -
Lingkaran Survei Indonesia (LSI Network) menyatakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) harus melakukan
recovery
setelah Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq terseret kasus korupsi.
Untuk melakukan
recovery
tersebut, PKS membutuhkan figur dan tokoh yang relatif
clean and clear
serta diterima semua kubu. "Seperti sosok Hidayat Nur Wahid," kata Direktur Eksekutif LSI, Toto Izul Fatah, kepada
VIVAnews
, Jumat 1 Februari 2013.
Toto menuturkan, konstituen PKS tidak akan rela melihat pemimpinnya korupsi. Oleh karena itu, efek jangka pendek dari penetapan Luthfi sebagai tersangka adalah munculnya kegelisahan berjamaah di internal partai.
Baca Juga :
Harga Banyu Biru Dibuka dari Rp4,7 Juta
Baca Juga :
Bawa-bawa Kualitas Pemain Sendiri, Shin Tae-yong Bongkar Penyebab Timnas Indonesia U-23 Dilibas Irak
Baca Juga :
Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia U-23 Harus Jalani Hal yang Ditakuti Mantan Pelatih Vietnam
Toto menambahkan, jika tidak cepat melakukan
recovery
, PKS bukan saja tidak mendapat tambahan suara tetapi bisa jadi malah anjlok. Apalagi dalam konteks temuan berbagai lembaga survei belakangan ini, termasuk survei LSI, partai partai Islam sedang mengalami tren menurun.
"Inilah beberapa
warning
yang patut menjadi renungan para petinggi PKS agar tidak ditinggalkan kader dan simpatisannya," kata Toto.
Sejumlah kader senior partai itu disebut-sebut bakal menggantikan Luthfi Hasan di antaranya, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, dan Mahfudz Abdurrahman. Namun, untuk Hidayat dipastikan tidak akan menjabat presiden PKS sebab keputusan Majelis Syuro tidak memperbolehkan kader yang pernah menjabat presiden PKS kembali menjabat.
"Presiden PKS adalah yang belum pernah menjabat Presiden PKS, harus anggota Majelis Syuro, sudah lama mengabdi dan layak menduduki posisi presiden PKS," kata anggota Majelis Syuro, Hidayat Nur Wahid kepada VIVAnews.
Dengan keputusan tersebut, sudah dipastikan, Nurmahmudi Ismail, Hidayat Nur Wahid dan Tifatul Sembiring, tidak bisa menduduki jabatan tersebut. Sebab, ketiganya merupakan mantan Presiden PKS. (sj)
Halaman Selanjutnya
Toto menambahkan, jika tidak cepat melakukan