Sumber :
- VIVAnews/ Puspita Dewi
VIVAnews
- Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih dikenal sebagai figur yang populis di akar rumput. Kesuksesannya semasa menjabat Bupati Kebumen membuatnya masuk figur atau tokoh daerah yang diperhitungkan.
Namun demikian, Rustri ternyata tersisih dari persaingan calon gubernur di internal partainya, PDI Perjuangan. Karakter dan perilaku elit yang buruk menjadi penjelasan mengenai fenomena tersebut.
"Tingkat sentralitas partai sangat tinggi
membuat kasus Rustrining di Jawa Tengah terjadi," kata pengamat politik Arya Budi dalam sebuah diskusi tentang Pemilu di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta, Rabu 17 April 2013.
Arya menuturkan sejak reformasi tahun 1999, partai politik tidak mampu melahirkan seorang figur. Sebaliknya, figurlah yang melahirkan partai politik.
Baca Juga :
Perlindungan Konsumen Punya Dampak Positif ke Kinerja Keuangan Bank, Begini Penjelasannya
Baca Juga :
Mengenal Lebih Dekat City Store Pertama Hyundai
Baca Juga :
Nasdem Akui Surya Paloh Minta Anies Angkat Kursi
"Apa yang menjelaskan Foke bisa membuat koalisi raksasa? Foke punya kapasitas membeli partai, begitu juga dengan Bibit Waluyo. Kandidat seperti ini tidak sepunuhnya dikendalikan partai, justru sebaliknya figur mengendalikan partai," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Apa yang menjelaskan Foke bisa membuat koalisi raksasa? Foke punya kapasitas membeli partai, begitu juga dengan Bibit Waluyo. Kandidat seperti ini tidak sepunuhnya dikendalikan partai, justru sebaliknya figur mengendalikan partai," katanya.