Sumber :
- Antara/ Maril Gafur
VIVAnews
- Partai Keadilan Sejahtera dikabarkan terbelah menjadi dua kubu. Hal itu terjadi akibat adanya perbedaan pendapat di antara dua petinggi PKS terkait kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Mereka adalah Presiden PKS, Anis Matta dan Anggota Majelis Syuro, Tifatul Sembiring.
Namun, kabar soal perpecahan itu dibantah oleh Sekretaris Fraksi PKS, Abdul Hakim, Kamis 20 Juni 2013.
"Dalam konteks itu tidak ada AD/ART pro kontra, kita tidak menutup (perbedaan pendapat) tapi keputusan yang diatur, satu keputusan," kata Abdul Hakim di Gedung DPR.
Untuk semua kader PKS di DPP dan fraksi, kata dia, memang harus satu suara menolak kenaikan harga BBM. Tetapi, memang PKS memberi ruang kepada para menterinya untuk mendukung kebijakan pemerintah.
"Memang ada
conflict of interest
Baca Juga :
Kaum Mendang-mending Jangan Kaget dengan Harga Mobil Listrik BMW i5, Incar Pejabat dan Sultan
Menurut Tifatul, penolakan Fraksi PKS itu tak sesuai dengan keputusan sidang Majelis Syuro di Lembang, Bandung, pekan lalu. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Tifatul, penolakan Fraksi PKS itu tak sesuai dengan keputusan sidang Majelis Syuro di Lembang, Bandung, pekan lalu. (eh)