Prabowo: Indonesia Bangsa Anomali

Prabowo Subianto.
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq (Solo)
VIVAnews
- Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menilai bangsa Indonesia adalah bangsa yang paradoks dan anomali. Sebab, Indonesia sebenarnya adalah negara yang kaya tetapi sangat tergantung pada negara lain.


"Analisis Gerindra adalah bahwa kondisi bangsa ini adalah sebuah paradoks, kejanggalan, anomali, suatu gejala yang tidak masuk akal. Suatu bangsa yang kaya raya dan punya sumber alam yang luar biasa tetapi rakyatnya miskin," kata Prabowo dalam acara Pendeklarasian 6 program aksi transformasi Partai Gerindra 2014-2019 di Hotel Sahid, Jakarta, Senin 15 Juli 2013.


Menurut dia, sebagian besar negara Indonesia adalah lautan tetapi justru mengimpor ikan dan garam. Selain itu, negara yang bisa mengalami tiga kali panen, justru mengimpor bawang, singkong, dan daging sapi. "Kita menilai kondisi ini, bangsa yang tidak berdiri di atas kakinya sendiri," ujar dia.
Mengenal Tantrum Manipulatif dan Tantrum Frustasi pada Anak, Para Orang Tua Harus Tahu


Kelana Wastra Fashion Fest 2024: Perpaduan Tradisional, Modern, dan Ramah Lingkungan
Untuk itu, kata Prabowo, partainya membuat enam program aksi transformasi bangsa sepanjang tahun 2014-2019. "Program aksi ini adalah renungan dan kajian terhadap kondisi bangsa yang kita alami di tahun ke 65 kemerdekaan, dan di tahun ke 15 proses yang kita sebut reformasi," ujar dia.

Menggenggam Kilau Emas, Kisah Inspiratif Yoki Hardian Tenggara

Enam program aksi itu, adalah, membangun ekonomi yang kuat, berdaulat, adil dan makmur, melaksanakan ekonomi kerakyatan, membangun kedaulatan pangan dan energi serta pengamanan sumberdaya air, meningkatkan kualitas pembangunan manusia Indonesia melalui program pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya, membangun infrastruktur dan menjaga kelestarian alam serta lingkungan hidup dan membangun pemerintahan yang bebas korupsi, kuat, tegas dan efektif.


"Program aksi ini, intinya adalah orientasi keberpihakan, landasan ideologi ini adalah Pancasila dan UUD 1945, khususnya pasal-pasal ekonomi," kata Prabowo. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya