Mengapa SBY Sengaja Tak Hubungi Jokowi dan Prabowo Usai Putusan MK?

Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo Subianto, dan Joko WIdodo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVAnews - Setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) pada Pemilu 2014, 21 Agustus lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memilih tidak berkomunikasi dengan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla maupun calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Sikap SBY untuk tidak menjalin komunikasi dengan kedua pasangan capres-cawapres itu dengan tujuan baik.

Evaluasi Mudik 2024, Muhadjir Ungkap Sejumlah Catatan dari Jokowi

"Semua itu saya pilih, posisi sikap seperti itu untuk kebaikan bersama," kata SBY dalam konferensi persnya usai bertemu dengan Koalisi Merah-Putih di Puri Cikeas, Bogor, Selasa 2 September 2014.

Sepekan setelah MK mengukuhkan Jokowi sebagai presiden terpilih, baru SBY menggelar pertemuan dengan Jokowi di sela-sela kesibukannya di Bali. Pertemuan itu, dalam kapasitasnya sebagai Presiden, dan Jokowi sebagai presiden terpilih.

"Konteksnya itu, bukan pertemuan politik, atau deal politik tertentu. Tujuan kami, agar kesiapan presiden terpilih bisa menjadi baik," ujar SBY.

Menurut SBY, sudah menjadi kewajiban moral seorang presiden petahana memberikan penjelasan tentang agenda kenegaraan yang tengah berlangsung dan yang akan datang. "Saya harapkan, pemerintahan baru lebih matang," kata dia.

Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hari ini, Selasa 2 September 2014, bertemu dengan Koalisi Merah Putih di kediamannya, Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sejumlah elit di Koalisi Merah Putih tampak hadir, termasuk calon wakil presiden Hatta Rajasa. Sementara itu, calon presiden Prabowo Subianto tidak terlihat menghadiri pertemuan itu. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menyebutkan, Prabowo tidak bisa menghadiri pertemuan karena sedang berada di luar kota. (asp)

Tentara Israel saat melakukan operasi militer di Gaza, Palestina

Militer Israel Bersiap Gempur Rafah, Minta Warga Palestina Segera Mengungsi

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan pada Minggu, 5 Mei 2024, bahwa rencana serangan darat di Rafah, Jalur Gaza selatan akan segera terjadi.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024